Maulana Sebut RSUD Abdurrahman Sayoeti Belum Banyak Perbaikan, Jumlah Pasien Masih Minim
Tinjau RSUD H Abdurrahman Sayoeti, banyak catatan yang diberikan oleh Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, Senin (2/3) .
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Maulana Sebut RSUD Abdurrahman Sayoeti Belum Banyak Perbaikan, Jumlah Pasien Masih Minim
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Tinjau RSUD H Abdurrahman Sayoeti, banyak catatan yang diberikan oleh Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, Senin (2/3) . Maulana mengaku belum ada progres yang begitu signifikan terkait jumlah pasien yang berobat di sana sejak kunjungannya tahun lalu.
Maulana terlihat meninjau satu persatu ruangan yang ada di RSUD H Abdurrahman Sayoeti, seperti ruang medical record, ruang operasi, IGD, serta ruangan lainnya. Dalam ruangan medical record, masih terlihat proses manual yang dilakukan oleh pihak RSUD. Ini ditandai dengan banyakan berkas-berkas pasien terjejer di rak.
“Memang ada perbaikan, namun belum sesuai dengan yang kita inginkan. Perlu memang banyak hal yang dilakukan, bermacam-macam.” jelasnya.
Lanjut Maulana, Pemkot akan menganggarkan pengembangan dalam pembangunan RSUD Abdurrahman Sayoeti. Sebab, rumah sakit tersebut merupakan salah satu rumah sakit yang terdekat dari jangkauan warga Seberang dan wilayah sekitarnya.
• Fachrori Imbau Masyarakat Jambi Siaga Terhadap Virus Corona, Tak Perlu Panik
• 8 Event Olahraga di Indonesia yang Terancam Batal Gara-gara Virus Corona
• 2 WNI Positif Corona, Dinas Kesehatan Jambi Imbau Warga Tak Panik, Gunakan Masker Saat Keluar Rumah
“Jadi kami minta dirut rumah sakit memanage secara betul terkait SDM, serta hal lainnya. Apalagi wilayah Seberang ini kan akan kita jadikan pusat pariwisata. Sehingga master plan perlu dipelajari,” sebutnya.
Adapun catatan yang diberikan oleh Maulana yakni, di antaranya seperti masih minimnya pasien yang berkunjung ke sana. Maka dari itu, Maulana meminta pihak RSUD untuk dapat meningkatkan pelayanannya dengan membangun kepercayaan kepada masyarakat.
“Artinya menciptakan kepuasan terhadap apsien yang telah pulang dari sini atau selesai berobat,” timpalnya.
Hanya saja, memang Maulana tak menampik permasalahan pada intinya yakni anggaran. Ditambah lagi, RSUD Abdurrahman Sayoeti belum berkerja sama dengan BPJS. “Infonya dalam tahun ini akan akreditasi.” pungkasnya.
Direktur RSUD Abdurrahman Sayoeti, Dentuman Waskito tak menampik, bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pihaknya. Seperti belum bekerja sama dengan BPJS.
"Pasien yang berobat semuanya mengunakan jalur umum, karena di RS tersebut belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Untuk rawat Inap itu sekitar 50 sampai 60 pasien setiap bulannya," jelasnya.
Sementara untuk SDM di rumah sakit tersebut sudah teratasi, hanya untuk alat-alatnya yang baru dipenuhi beberapa waktu lalu. Akreditasi pun, kata dia akan dilaksanakan Mei mendatang.
“Kalau alat-alatkan baru sampai beberapa waktu lalu. Inikan sebelumnya Puskesmas, dulu gratis. Sekarang sudah berkembang, kita belum bekerja sama dengan BPJS. Syaratnya itu akreditasi, nah itu akan kita usulkan pada tahun ini. Akreditasinya apa tergantung tim penilai nantinya,” pungkasnya. (Rohmayana)