MAYAT Dipotong-potong Halus Dibiarkan Dimakan Burung Nasar, Ritual Pemakaman Mengerikan di Tibet

TRIBUNJAMBI.COM - TRADISI pemakaman di seluruh belahan dunia memang berbeda-beda. Ada yang unik,

Editor: ridwan
Tribun Jambi/Abdullah Usman
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - TRADISI pemakaman di seluruh belahan dunia memang berbeda-beda. Ada yang unik, ada juga yang terlihat cukup ekstrem.

Di Indonesia, kita mengenal pemakaman yang umum yaitu dengan menguburkan jenazah di dalam tanah.

Ada pula yang melakukan kremasi pada jenazah untuk abunya dikubur atau disimpan.

Namun, orang-orang di daerah Tibet dan Mongolia punya tradisi pemakaman yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Tradisiini disebut Jhator atau Sky Burial.

Kapolda Jambi Irjen Pol Fiman Shantyabudi, Kumpulkan Pengusaha Perkebunan Sawit, Bahas Soal Karhutla

Dituntut Hukuman Mati, 3 Kurir Ganja 231 Kg Sampaikan Pembelaan, Ini yang Disampaikan PH nya

Digerebek Polisi, Pria Ini Coba Kabur dan Lempar Bungkusan ke Rumah Tetangganya, Ternyata Ini Isinya

Orang Tibet asli percaya bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi sesama, bahkan hingga akhir hayatnya.

Maka muncullah tradisi Jhator ini.

Setelah kematian seorang warga Tibet asli, jenazahnya tidak boleh diganggu selama tiga hari penuh.

Jenazah itu sebelumnya dibersihkan dan dibungkus dengan kain putih dengan posisi meringkuk seperti janin.

Terungkapnya Teka-taki Kasus Penemuan Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Ini Kata Dokter Kristina Uli

Pilkada Batanghari, PPP Turunkan Surat Tugas ke M Fadhil Arief, Maju Calon Bupati

Besok Suzuki Gelar Pameran di Mal Jamtos, Andalkan New Carry Pick Up dan Ertiga XL

Sebagian jenazah yang tidak bisa diposisikan serupa akan dibiarkan telentang.

Jenazah itu akan dibawa ke Biara Drigungtil Ogmin Jangchubling yang merupakan pusat prosesi Jhator di Tibet.

Prosesi selanjutnya akan dimulai pada dini hari dan jenazah tersebut akan diletakkan di atas altar.

Biksu akan membacakan mantra seolah mendoakan jenazah itu dan membakar dupa di sekelilingnya.

Tabrak Pelajar, Sopir Mobil Grandmax Kabur & Tinggalkan Mobilnya, Ini Kronologi Kecelakaan di Siulak

Raffi Ahmad Tanyakan Hasil Kehamilan Nagita Slavina, Kakak Syahnaz Kecewa ke Rafathar, Apa Sebabnya?

Ratusan Peserta Tidak Hadir di Tes SKD CPNS Sarolangun, Waldi: Otomatis Gugur

Anggota keluarga diperbolehkan menemani dan menunggu saat biksu membaca mantra, tapi tak boleh melihat prosesi selanjutnya.

Setelah pembacaan mantra selesai, tubuh jenazah akan disayat atau dipotong kecil hingga beberapa bagian oleh seorang anggota biara yang disebut Rogyapas.

Rogyapas beserta asistennya menggunakan alat dari batu untuk menghancurkan tulang dan daging lalu mencampurnya dengan tepung, mentega dan susu.

Begini Reaksi Mertua BCL Soal Konser Bunga Citra Lestari & Ronan Keating Sepeninggal Ashraf Sinclair

WN Indonesia Terinfeksi Corona Viral di Taiwan Gegara Main TikTok, Padahal sedang Diisolasi di RS

Tidak Ada Uji Lab, Pasien RS Permata Hati di Bungo yang Diduga Terinfeksi Virus Corona Mulai Membaik

Jhator atau Sky Burial Tibet
 
Jhator atau Sky Burial Tibet
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved