Berita Nasional
Nasib Keluarga 3 Tersangka Kasus SMPN 1 Turi Makin Menjadi-jadi, Anak dan Istri Diperlakukan Begini
Nasib Keluarga 3 Tersangka Kasus SMPN 1 Turi Makin Menjadi-jadi, Anak dan Istri Diperlakukan Begini
Permintaan Maaf IYA
Sebelumnya, IYA (36) mengaku menyesal atas tragedi susur Sungai Sempor yang menewaskan 10 siswa.
IYA kemudian meminta maaf kepada seluruh pihak sekolah dan korban atas peristiwa nahas tersebut.
"Pertama, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada instansi saya, SMP Negeri 1 Turi, karena atas kelalaian kami terjadi hal seperti ini," ujar IYA di Mapolres Sleman, Selasa (25/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
IYA pun menangis saat mengucapkan permohonan maafnya itu.
• Dapatkan Diskon Tiket Pesawat 45 Persen ke 10 Destinasi Wisata Ini
• Selalu Membludak Saat Musim Hujan, Volume Sampah di Stasiun Pompa Air Tembuku Sampai 18 Truk
• Jangan Anggap Remeh Kesemutan, Bisa Jadi Pertanda Penyakit Autoimun
Ia berharap keluarga korban dapat memaafkan segala kesalahannya.
"Kedua, kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban, terutama keluarga korban yang sudah meninggal," ungkap IYA.
"Semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan-kesalahan kami," lanjutnya.
Pembina pramuka yang juga sebagai guru olahraga ini berujar, akan menghadapi proses hukum yang berjalan.
"Ini sudah menjadi resiko kami sehingga apa pun yang nanti menjadi keputusan akan kami terima," imbuh IYA.

Pengakuan IYA
IYA mengaku, kegiatan susur sungai tersebut merupakan latihan dasar untuk pengenalan karakter.
Ia menyebut, kegiatan itu bisa mengenalkan anak-anak pada sungai.
"Supaya mereka bisa memahami sungai, anak sekarang kan jarang yang main di sungai atau menyusuri sungai, jadi kita kenalkan, ini loh sungai," ujar IYA, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa (25/2/2020).
Tersangka membantah jika siswa SMPN 1 Turi saat itu berjalan di tengah sungai.
"Tidak, mereka berjalan di pinggir," ungkapnya.
Ditanya soal penggunaan alat pengamanan, IYA berujar, air di Sungai Sempor saat itu hanya selutut.