Terungkap Satu Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Pilih Lakukan Ini Daripada Dampingi Siswa Susur Sungai

Fakta baru mulai terungkap, posisi tersangka sekaligus pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman saat tragedi susur sungai terjadi.

Editor: Nani Rachmaini
Tribunjogja.com/Hasan Sakri, Hendy Kurniawan
Salah satu tersangka yang jadi pembina Pramuka SMPN 1 Turi 

Ia menambahkan bahwa susur sungai hari itu untuk latihan karakter siswa.

Tujuannya agar para siswa dapat memahami sungai. Dan menurutnya anak sekarang jarang main di sungai atau menyusuri sungai.

Sedangkan saat ditanya soal mengapa anak tidak diberi perlengkapan keselamatan ia menjawab singkat. "Karena airnya cuma selutut."

Sementara itu, R guru seni budaya, sekaligus sebagai ketua gugus depan sekolah mengatakan bahwa susur sungai di sekolah itu tidak hanya sekali dilakukan.

Dan ia mengakui bahwa saat itu cuaca tengah mendung tipis.

"Tugasnya saya saat itu hanya menunggui di sekolah untuk mencatat siswa yang kembali dari susur sungai."

"Termasuk jaga barang-barang siswa. Sebenarnya saya tinggal dua tahun lagi pensiun," ujarnya.

Lebih lanjut IYA menuturkan bahwa kejadian hari itu adalah kelalaian mereka.

"Kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korban terutama keluarga korban meninggal," ucapnya.

Kisah Rudy Badil Anggota Warkop DKI, Teman Dekat Soe Hok Gie, Wartawan Kompas Legendaris

Pengen Dapat Kode Redeem Free Fire (FF) Gratis? Ini 4 Cara Mendapatkannya!

"Ini sudah jadi risiko kami, sehingga apapun yang menjadi keputusan akan kami terima. Semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan kami," imbuhnya.

Atas perbuatannya ketiga tersangka dijerat pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia dan pasal 360 KUHP karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain luka-luka. Ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Perhatian Pemerintah

Penyerahan penghargaan pada Mbah Sudiro dan Darwanto alias Kodir, Selasa (25/2/2020) (Tribun Jogja/ Ahmad Irvan Riyadi)

Cerita penyelamatan puluhan siswa SMP N 1 Turi Sleman Yogyakarta akhirnya mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui Kementerian Sosial.

Setidaknya ada dua sosok yang diberi penghargaan atas usaha mereka menyelamatkan siswa yang terseret arus sungai Sempor.

Pertama Mbah Sudiro dan Darwanto alias Mas Kodir yang melakukan aksi penyelamatan siswa-siswi SMPN 1 Turi dalam kegiatan Susur Sungai Sempor, menerima penghargaan, Selasa (25/2/2020).

Penghargaan yang diberikan oleh pemerintah itu sebenarnya berat diterima oleh keduanya dengan alasan ada banyak warga lainnya yang turut membantu proses evakuasi.

Oleh sebab uang penghargaan yang ia terima akan dibagikan kepada warga yang ikut membantu.

 "Sangat berat menerima, karena yang kerja bukan hanya saya tapi masyarakat semua. Kebetulan yang tercatat saya sama mas ini."

Kabar Terbaru Mbah Diro, Penyelamat 30 Pramuka SMPN 1 Turi, Sempat Gendong Korban, Kini Dapat Hadiah

Pengen Dapat Kode Redeem Free Fire (FF) Gratis? Ini 4 Cara Mendapatkannya!

"Uang ini saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid," ungkap Sudiro.

 Sementara Kodir mengaku tidak mengharapkan penghargaan ini.

Ia mengaku menolong siswa yang hanyut karena peri kemanusiaan dan rasa tolong menolong.

 "Ngga sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan," ungkapnya.(Tribunjogja.com | Santo Ari )

Detik - detik Warga Cakung Serbu AEON Mall

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved