Terungkap Satu Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Pilih Lakukan Ini Daripada Dampingi Siswa Susur Sungai
Fakta baru mulai terungkap, posisi tersangka sekaligus pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman saat tragedi susur sungai terjadi.
Sedangkan terkait kemungkinan bertambahnya tersangka, Rudy menekankan bahwa pihaknya tidak mau berandai-andai.
Penyidik selalu memeriksa sesuai fakta hukum yang ada.
"Dari perencanaan dan diskusi-diskusi, tidak ada yang membahas soal safety.
Saat pelaksanaan juga tidak ada alat keselamatan diri misal pelampung atau tali.
Itu yg tidak diperhitungkan sama sekali sejak perencanaan."
"Bahkan rencana susur sungai baru muncul sehari sebelumnya, di hari kamis, lewat grup WA. Jadi memang minim persiapan," tegasnya.
• Pengen Dapat Kode Redeem Free Fire (FF) Gratis? Ini 4 Cara Mendapatkannya!
• Kabar Terbaru Mbah Diro, Penyelamat 30 Pramuka SMPN 1 Turi, Sempat Gendong Korban, Kini Dapat Hadiah
Ia menuturkan bahwa IYA baru datang untuk membantu setelah ada yang meneleponnya.
Dan dari keterangannya yang bersangkutan, IYA mengaku sudah memahami wilayah susur sungai
"Tapi dia tidak ada inisiatif untuk mengecek bagaimana kondisi sungai beberapa hari sebelumnya.
Saat itu sering hujan dan air di sungai juga sering banjir," imbuhnya.
Kepolisian Polres Sleman menghadirkan tiga tersangka pembina pramuka SMPN 1 Turi yang Dijadikan Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI)
Sementara itu IYA mengaku bahwa saat itu pada pukul 13.15 saat menyiapkan anak-anak dan ketika memberangkatkan pada pukul 13.30 cuaca masih belum hujan.
"Saya cek sungai di atas air juga tidak deras. Dan kembali ke start juga air tidak bermasalah."
"Kemudian di situ juga ada teman saya yg terbiasa mengurusi susur sungai di sempor jadi saya yakin tidak terjadi apa-apa," ujarnya.