Citizen Journalism

Online, Tapi Tidak Berpartisipasi? Parah, Sih (Partisipasi Sensus Penduduk Online)

Lantas, apakah kemudian ini bisa menjadi sinyal adanya jaminan bahwa mereka yang telah mengakses internet akan berpartisipasi pada SP Online?

Editor: Duanto AS
Istimewa
Ni Kadek Suardani, Kasi Integrasi Pengolahan Data Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi 

Jika dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi, penduduk berpendidikan SD ke bawah saja sudah sekira 21% yang mengakses internet.

Untuk kelompok kuintil pengeluaran 40% ke bawah, ada sekitar 31%.

Angka ini bisa dikatakan cukup tinggi.

Namun, ketika mereka telah mengakses internet namun minim pengetahuan, maka tak yakin banyak dari mereka yang berpartisipasi pada SP Online.

Bagi kelompok penduduk ini, internet bisa jadi hanya untuk hiburan. Sekadar untuk melepas penat, mereka bisa mengunggah foto, video, bermain TikTok, atau menonton video-video lucu.

Bagaimana dengan kelompok penduduk tandingannya, yang berada di kuintil pengeluaran 20% teratas atau pendidikan yang lebih tinggi?

Harapan untuk mereka berpartisipasi di SP Online tentu lebih tinggi.

Jumlah mereka tentu lebih banyak. Susenas 2019 mencatat ada 58% penduduk di kuintil pengeluaran 20% teratas telah mengakses internet.

Pada kelompok penduduk berpendidikan SMP ke atas, angkanya pun menjanjikan, sekitar 66%. Inilah kelompok yang di dalamnya terdapat penduduk sasaran utama SP Online.
Karena pada kelompok ini, akan ada sekumpulan masyarakat yang sibuk, waktu luang hanya di malam hari atau akhir pekan, butuh privasi, dan akan cukup sulit ditemui oleh petugas sensus.

“Jika mereka selalu online, namun tidak berpartisipasi pada SP Online, parah sih. “

Komentar ala milenial jaman now seperti itu bisa saja spontan terucap.

Ini seperti bentuk kekecewaan bagi pemerintah, khususnya BPS sebagai penyelenggara.

Oleh karena itu, BPS terus berupaya melaksanakan sosialisasi dan kegiatan lain, seperti Ngibar alias Ngisi Bareng SP Online di sejumlah dinas/instansi/kampus/sekolah untuk lebih menggugah semangat dan partisipasi kelompok masyarakat yang selalu online tersebut.

Partisipasi Sensus Penduduk 2020 secara online dan dilakukan mandiri sangat dibutuhkan, utamanya dari kelompok masyarakat yang selalu online.

Keterlibatan penduduk sebagai subjek dalam pembangunan sangat dengan mudah diwujudkan dalam partisipasi SP Online yang berakhir pada 31 Maret 2020, melalui sensus.bps.go.id.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved