Misteri Penjara Kuno di Bawah Bekas Hotel Novita Jambi, Tempat Hukuman Pencuri Perampok Sadis 1930

Ini dimulai 90 tahun lalu, pada 1930, saat Pemerintah Belanda membangun gedung strafgevangenis (penjara dalam bahasa Belanda) untuk menghukum...

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Duanto AS
europeana.nialloleary.ie
Ilustrasi: Strafgevangenis Geheugen van Nederland 

Jambi yang semula menjadi penyuplai pala di perdagangan, praktis berubah menjadi penghasil karet terbesar.

Waktu itu Jambi dikenal sebagai kota dolar. Masyarakatnya kaya dan punya banyak uang dolar.

Saking kayanya, uang dolar dilubangi dan dijadikan perhiasan.

Saat itu masyarakat di Jambi yang semula hanya masyarakat Melayu, bercampur dengan suku Jawa, Minang, orang Cina, bahkan India.

Jambi tempo dulu.
Jambi tempo dulu. ()

Orang Jawa banyak menjadi buruh perkebunan, sementara Minang, Cina dan India terlibat dalam perdagangan.

Inilah yang menjadi pemicu meningkatnya tindak kejahatan.

Perekonomian Jambi yang terus meningkat dan pertambahan jumlah penduduk, perampokan, begal hingga perdagangan karet ilegal juga meningkat.

Coba Bandingkan Ukuran Pinggang Gisella Anastasia, Luna Maya dan Nia Ramadhani, Jangan Kaget

Bukan Anna Maria, Perempuan Inilah Ibu Kandung Gading Marten namun Pernikahannya Kandas

Kondisi Ibu Kandung Gading Marten sesungguhnya, sudah Sepuh Tapi Penampilah Cantik dan Anggun

Itu alasan O.L.Helfrich dahulu membangun strafgevangenis.

Sekira 1970-an, penjara peninggalan Belanda ini tidak lagi difungsikan.

Pemerintah Jambi membangun gedung lembaga pemasyarakatan di kawasan Patimura, sekarang Lapas Klas IIA Jambi.

Mengapa strafgevangenis bisa menjadi hotel?

Junaidi tidak tahu bagaimana ceritanya, kompleks gedung strafgevangenis bisa jadi milik pengusaha.

Itu masih menjadi rahasia yang dikubur puluhan tahun.

Kini kawasan penjara lama berubah menjadi Novita Hotel yang terbakar pada April 2018 dan sampai kini masih berupa puing-puing. (Teguh Supriyatno/Tribunjambi.com)

Jambi tempo dulu.
Jambi tempo dulu. (ist)
Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved