Sadis! Tante Vianita Diamankan Polisi karena Siksa Ponakan Usia 7 Tahun hingga Tewas, Gara-gara Teh

Korban berinisial PR (7) dibenturkan ke pintu dengan keras hingga mengalami luka berat di bagian kepala, hingga meninggal dunia.

Editor: Duanto AS
pixabay.com
Ilustrasi teh 

Tante Vianita Diamankan Polisi karena Siksa Ponakan Usia 7 Tahun hingga Tewas, Gara-gara Teh

TRIBUNJAMBI.COM, SAMARINDA - Tindakan Vianita Handayani Elfana Hasan (35) ini sungguh di luar perikemanusiaan.

Wanita asal Kutai Timur ini diamankan polisi karena menganiaya ponakan hingga meninggal dunia, Selasa (18/2/2020).

Peristiwa itu terjadi di Desa Kaliorang RT 15 Jalan HM Ardan, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Korban berinisial PR (7) dibenturkan ke pintu dengan keras hingga mengalami luka berat di bagian kepala, hingga meninggal dunia.

Ilustrasi teh susu dicampur
Ilustrasi teh susu dicampur (ist)

Korban juga mengalami bekas luka siksaan di bagian perut, punggung, bibir hingga dagu.

Kasus ini terungkap saat suami pelaku, Baharuddin (49) pulang kerja.

Cerita Aiptu Ridwan Simanungkalit, Ungkap Awal Dirinya Tegur Pengendara Nmax Kenakan Seragam Ojol

BREAKING NEWS Seorang Ayah di Jambi Menyetubuhi Anak Kandung Lebih dari 100 Kali

Cinta Terlarang Kakak dan Adik di Pasaman, Siswi SMA Ajak Adiknya Berhubungan Badan di Kamar

Dia mendapati korban terbaring dalam kamar sudah tak sadarkan diri dengan luka memar di tubuh.

Dia langsung memanggil tetangga meminta bantuan membawa ke Puskesmas Kecamatan Kaliorang.

Setibanya di puskesmas, tim medis memeriksa dan menyatakan korban meninggal dunia akibat luka benturan keras di kepala bagian belakang.

"Pihak puskesmas langsung menghubungi kami. Kami langsung bergerak ke sana," ungkap Kapolsek Kaliorang, AKP Pujito saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/2/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan ada indikasi kekerasan.

Hasil penyelidikan mengarah ke istri Baharuddin, Vianita.

Saat itu polisi langsung bergerak ke rumah Baharuddin dan mengamankan istrinya.

"Pengakuan pelaku (Vianita), dia emosi karena anak ini minum teh. Kalau minum teh korban kena semacam alergi gitu. Jadi dia (pelaku) jengkel benturkan ke pintu," kata Pujito.

Cinta Terlarang Kakak dan Adik di Pasaman, Siswi SMA Ajak Adiknya Berhubungan Badan di Kamar

Untuk sementara, motif penyiksaan karena emosi.

Namun, lanjut Pujito, ada dugaan pelaku mengalami gangguan mental karena menunjukkan perilaku aneh.

Saat ditangkap pelaku dalam keadaan tidur.

Ilustrasi. Teh celup
Ilustrasi. Teh celup (pixabay.com)

Tak mau berdiri, pun tak bisa diajak bicara.

Polisi akhirnya menggotong ramai-ramai ke Kantor Polsek Kaliorang.

"Sampai di kantor polisi dia tetap enggak mau berdiri ataupun duduk. Dia tetap tidur, bahkan sampai nyenyak ngorok semalaman.

Dia baru bisa periksa, Rabu pagi. Itupun pengakuan masih belum konsisten," jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya berencana membawanya ke psikolog untuk memastikan kondisi mental pelaku.

Hasil pendalaman polisi, korban diketahui tinggal bersama bapak besarnya sejak usai dua tahun.

Korban diajak tinggal bersama karena keluarga broken home.

Dugaan Aming Soal Kematian Suami BCL Terbukti? Sebut Ada Kaitannya Ashraf Sinclair dengan Diet Ketat

Melaney Ricardo Sadari Pertanda Ashraf Sinclair Meninggal, Perkataan Terakhir Tentang BCL

Pemandi Jenazah Ashraf Sinclair Ungkap Perlakuan BCL ke Jasad Suami, Ungkap Rasa Sedih Ibu Noah

Ibu kandung korban jadi tahanan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Balikpapan.

Sedang ayah kandung korban kerja di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Kini jenazah korban dimakamkan di tempat ayah kandungnya di PPU.

Sementara pelaku sudah ditetapkan tersangka dan dikenakan Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan nyawa orang lain hilang dengan ancaman penjara paling lama tujuh tahun. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hanya karena Minum Teh, Bocah 7 Tahun Disiksa hingga Tewas"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved