Cinta Terlarang Kakak dan Adik di Pasaman, Siswi SMA Ajak Adiknya Berhubungan Badan di Kamar
Senin (17/2/2020), SHF ditangkap polisi di depan Rumah Makan Tambuo Jorong Rambahan Kauman, Tamah Datar saat perjalanan sepulang praktik lapangan ...
SEBUAH cinta terlarang yang muncul di antara kakak-adik di Pasaman ini berakibat fatal.
Minggu (16/2/2020), Syafriandi warga Nagari Langsek Kodok, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat menemukan mayat bayi yang membusuk di saluran air kolam miliknya.
Penemuan bayi tersebut kemudian dilaporkan ke polisi.
Dari hasil olah TKP, tersangka pembuangan bayi mengerucut pada SHF, ibu kandung bayi yang masih duduk di bangku SMA.
Senin (17/2/2020), SHF ditangkap polisi di depan Rumah Makan Tambuo Jorong Rambahan Kauman, Tamah Datar saat perjalanan sepulang praktik lapangan yang diadakan sekolahnya.
• Hasil Liga Champions Tadi Malam, Kejutan Tottenham vs Leipzig dan Atalanta vs Valencia
• Potret Terbaru BCL Setelah Ditinggal Sang Suami Ashraf Sinclair, Sudah Mulai Bisa Tersenyum Tipis
• Detik-detik Buronan KPK Harun Masiku Terekam CCTV, ke Pintu Kedatangan Imigrasi, Petugas Tak Sadar?
SHF mengakui bahwa mayat bayi tersebut adalah bayi yang ia lahirkan seorang diri pada Jumat (14/2/2020) sekitar pukul 14.00 WIB di dekat rumahnya.
Yang mengejutkan, SHF mengaku hamil usai melakukan hubungan intim dengan adik kandungnya sendiri, IK (13) yang masih duduk di sekolah dasar.
SFH tinggal bersama ibu dan tiga adiknya termasuk IK setelah orangtuanya bercerai.
Siswi SMA tersebut mengajak IK adik laki-lakinya berhubungan badan di kamarnya saat ibunya pergi ke sawah dan dua adiknya ke sekolah.
Sementara sang adik menuruti ajakan sang kakak.

SFH mengaku hubungan terlarang itu dilakukan dua kali yakni bulan Juli dan Agustus 2019.
"Ayah dan ibu tersangka sudah cerai sehingga mereka hidup berlima dalam satu rumah. Saat ibunya ke sawah dan dua adiknya ke sekolah, mereka melakukan hubungan itu," kata Kasat Reskrim Polres Pasaman AKP Lazuardi yang dihubungi Kompas.com, Rabu (19/2/2020).
SHF juga bercerita tidak tahu akibat dari hubungan badan dengan adiknya.
"Dia mengaku tidak tahu akibat dari hubungan itu. Setelah hamil, baru tersangka berusaha menutupinya," jelas Lazuardi.
Saat hamil, SHF jarang di rumah karena sedang praktik kerja lapangan di Tanah Datar.