Ini Kata Mahasiswa Cina Asal Jambi Pulang dari Karantina, Ungkap Syukur Negatif Virus Corona
Sebanyak 238 warga negara Indonesia yang menjalani observasi selama 14 hari terkait virus corona di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau dinyatakan sehat.
"Di Natuna Alhamdulillah semua baik-baik saja, tidak ada warga Indonesia yang kena," katanya.
Nusa Syarafina yang berstatus sebagai mahasiswa di salah satu Kampus di Provinsi Hubei China ini mengungkapkan masih belum tahu kapan balik ke sana.
Ia menunggu situasi pulih. "Kuliah sementara kampus lagi menyiasatin kuliah online," sebutnya.
Sementara itu Zainidar, nenek dari Syarafina yang turut hadir ke Bandara menjemput kedatangan sang cucu, tidak bisa menyembunyikan kebahagianya. Dia bahagia atas kepulangan cucunya itu dalam kondisi sehat.
"Senang sekali, selama ini sedih, nangis, berdoa, salat, memikiri cucu di sana, Alhamdulillah kembali dengan sehat. Cucu saya sehat," ungkapnya.
Selama cucu dikarantina di Natuna, sang nenek menyebut mereka selalu berkomunikasi melalaui telepon setiap dua jam sekali. "Dia kuliah di Cina sudah sekitar tiga tahun," pungkasnya.
• UPDATE 1.666 Meninggal karena Corona, WHO Puji Langkah China, Terawan Salahkan Pemborong masker
• Fakta Mencengangkan Kematian Wakil Walikota Kediri Lilik Nining Muhibah, Begini Kondisi Terakhirnya
Pantauan Tribun di Jakarta, para orangtua dan keluarga yang menjemput WNI tersebut terlihat tidak mengenakan masker.
Muhammad Cik Nang, orangtua Yusuf Azhar, mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, yakin anaknya sama sekali tidak terinferksi virus corona.
"Kami menjemput ke Bandara Halim Perdanakusuma nggak pakai masker karena memang anak saya sehat di sana," kata Cikanang saat ditemui di Bandara Halim, Jakarta, Sabtu.
Yusuf Azhar tercatat sebagai warga Griya Cimangir, Bogor, kuliah di jurusan bisnis Universitas Wuhan melalui program beasiswa.
"Kebetulan anak saya di pondok pesantren selama 6 tahun. Jadi dia ingin menuntut ilmu sampai negeri China," ujar Cik Nang.
Yusuf baru kuliah selama lima bulan (sejak September 2019), kemudian muncul virus corona yang menyerang Kota Wuhan.
Aprilia, ibu kandung Yusuf, mengungkapkan anaknya sempat terisolasi di Kota Wuhan. "Dari komunikasi dengan Yusuf, orang yang tinggal di Wuhan tak boleh keluar karena semua perjalanan ditutup. Mereka hanya menghuni kamar," ujar Aprilia.
Ia mengaku senang anaknya sudah bisa kembali ke Indonesia dalam kondisi sehat. Oleh karena itu ia berniat menggelar syukuran di kediamannya.
"Bahagia sekali, senang sekali. Nanti di rumah bikin syukuran menyambut kedatangan anak saya. Semua orangtua rasanya bahagia," tuturnya. Ditambahkan, Yusuf masih tetap ingin melanjutkan pendidikannya di Universitas Wuhan setelah kondisi normal kembali.