Sarjanakan Dua Anak dari Jualan Es di Perantauan, Bapak Ini Tak Pernah Ngaku, Takut Anak Malu
Ia telah bertekad sejak jauh hari, bahwa anak-anaknya harus bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Akhirnya, selama anak-anaknya kuliah, Tobiin selalu mengandalkan hasil kebun dan sawahnya.
Semua itu untuk menutupi kekurangan biaya kuliah maupun kebutuhan kuliah anak-anaknya.
"Ya paling anak saya mintanya laptop karena untuk kuliah kan. Tapi kalau transport biasanya mereka itu pada kerja. Saya gimana anak-anak aja. Mau kuliah sambil kerja juga enggak apa-apa," katanya.
Oleh sebab itu, Tobiin berpesan kepada anak-anaknya untuk tidak merasa malu ataupun berkecil hati.
Bila suatu hari nanti mengetahui pekerjaan ayahnya yang sebenarnya. Tobiin hanya ingin anak-anaknya terus melanjutkan cita-citanya dan tak memikirkan pekerjaannya.
"Ini kan istilahnya seperti pekerjaan sampingan selama merantau aja. Tapi penghasilan pokok saya juga terbantu dari kebun dan sawah di kampung. Jadi anak-anak bapak enggak usah khawatir. Insya Allah bapak punya rezeki untuk kalian dan bisa mengantarkan kalian semua sampai lulus kuliah," ujarnya. (*)
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Tobiin Pria Asli Tegal, 15 Tahun Sembunyikan Profesi Penjual Es Kue Keliling: Takut Anak Malu