Permintaan Maaf Anggota DPR PKS Rafli Kande Soal Usul Ekspor Ganja Menuai Polemik
Rossi kemudian menanyakan apakah permintaan maaf politikus PKS tersebut sebagai ungkapan penyesalan karena menciptakan kegaduhan di publik.
Rafli Kande mengaku spontan saat melontarkan opsi ekspor ganja dalam rapat dengan menteri perdagangan.
Awalnya Rafli mengatakan sangat bersemangat membahas perjanjian tentang perdagangan bebas dengan beberapa negara, terutama melihat banyaknya potensi di tempatnya berasal yakni Aceh.
"Spontan, ya jadi saya bilang kalau perjanjian dagang ini betul-betul bisa, jadi spontan aja. Apalagi ganja ini banyak banget di Aceh," ujar Rafli seperti dikutip dalam acara Rosi bertema 'Ganja : Mitos atau Fakta' di Kompas TV, Sabtu (8/2/2020).
Baca: Jawaban BNN Soal Riset Ganja Tak Bisa Dibuat Obat, Pandji Pragiwaksono Tertawa Ngakak
Terkait ganja sendiri, Rafli mengatakan perjanjian perdagangan bebas akan terbantu dan dapat diimbangi dengan adanya ekspor ganja ke luar negeri.
"Bila perjanjian perdagangan ini tidak kita imbangi dengan nilai ekspor kita ke luar negeri, ini akan jadi bahaya buat kita," kata dia.
Politikus PKS tersebut juga mengatakan pandangannya soal ekspor ganja tak lepas dari beberapa negara yang sudah menjadikan ganja sebagai kebutuhan medis dan farmasi.
"Pada waktu itu yang saya pikirkan karena membaca beberapa literasi bahwa ada beberapa negara yang sudah menjadikan ganja ini untuk kebutuhan farmasi, obat-obatan," tandasnya.
BNN Menolak
Sebelumnya Badan Narkotika Nasional (BNN) menolak usulan ganja menjadi komoditas ekspor dari Indonesia.
BNN mengkhawatirkan ekspor ganja jadi pintu masuk legalisasi ganja di Indonesia.
Kepala Biro Humas dan Protokol BNN Sulistyo Pudjo Hartono menyatakan, BNN juga keberatan jika ada pihak membandingkan kebijakan Indonesia dengan negara lain yang mulai melegalisasi ganja.
"BNN sebagai leading sector menolak kultivasi ganja untuk alasan ekspor dan lain-lain," ucap Kepala Biro Humas dan Protokol BNN Sulistyo Pudjo Hartono.
Ia menegaskan, negara-negara yang melegalisasi ganja adalah negara yang mendapatkan tekanan bisnis dari pihak yang ia sebut bandar gelap.
"Hanya beberapa negara, karena tekanan bisnis dari banyak perusahaan dan bandar gelap ini jadi melewati batas moralitas dan lain-lain."