Pemakaman Terduga Teroris Tebo
Pekerjaan Sehari-hari Terduga Teroris asal Jambi, Kok Bisa Bikin Bom Sendiri?
"Pergaulan sehari-hari, macam biasolah. Idak ado hal-hal yang mencurigakan, kalau di desa idak ado. Makonyo, kaget kito dengan kejadian ini"
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Duanto AS
Pekerjaan Sehari-hari Terduga Teroris asal Jambi, Kok Bisa Bikin Bom Sendiri?
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Sosok Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi (29) menjadi bahan pembicaraan warga Desa Teluk Pandan Rambahan, Kabupaten Tebo.
Terduga teroris asal Jambi itu ditembak mati di Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Sebelumnya tak ada yang mendunga, petani di Tebo ini buron Densus 88.
Pasalnya, selama ini mendiang termasuk orang yang berperilaku baik, sama seperti warga lainnya.
"Pergaulan sehari-hari, macam biasolah. Idak ado hal-hal yang mencurigakan, kalau di desa idak ado. Makonyo, kaget kito dengan kejadian ini," kata Razali, Kepala Desa Teluk Pandan Rambahan, usai kedatangan jenazah ke rumah duka, Minggu (9/2/2020) dini hari.
• Pak Kades Kaget saat Tahu Wahyu Firmansyah Mati Ditembak Densus 88, Pergaulan Macam Biasolah
• FOTO-FOTO Kondisi Rumah Terduga Teroris Asal Jambi saat akan Pemakaman, Disambut Isak Tangis
Kejadian yang dimaksud adalah kabar meninggalnya WF di Riau.
Sebelumnya diwartakan, pelarian Wahyu Firmansyah alias Ibnu Thayyi (29) berakhir di Desa Tolam, Kecamatan Bunut yang berbatasan dengan SP II, Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau.
WF ditangkap dan ditembak mati oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 pada Kamis (6/2/2020), sekitar pukul 18.25 WIB.
Diketahui, warga Padang Lamo, Desa Teluk Pandan Rambahan, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi ini meninggal dunia setelah dilumpuhkan dengan timah panas.
Informasi itu sudah sampai ke pihak keluarga pada Jumat (7/2/2020). Informasi yang Tribunjambi.com dapatkan, keluarga mengaku kaget menerima informasi kematian WF yang disebut-sebut merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah di Jambi.
Kata Razali, pihak keluarga sempat mencari keberadaanya. Wahyu Firmansyah disebut-sebut tidak terlihat di desa sudah sekitar satu bulan, sampai akhirnya berita kematiannya merebak ke Desa Teluk Pandan Rambahan.
Masih dari keterangan Kades, almarhum sehari-hari bekerja sebagai petani.
"Sehari-hari dia itu motong (karet), bertani, macam (masyarakat) yang lainnyo lah," ungkapnya.
Ibnu Thayyi meninggalkan seorang istri dan anak yang masih berusia 7 bulan.
Disambut Isak Tangis