Berita Nasional

Nyali Besar Intel Kopassus, Meski Ditampar Rekan Sendiri hingga Kuat Bertahan Diserbu Peluru Teman

Nyali Besar Intel Kopassus, Meski Ditampar Rekan Sendiri hingga Kuat Bertahan Diserbu Peluru Teman

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Pasukan Kopassus 

Nyali Besar Intel Kopassus, Meski Ditampar Rekan Sendiri hingga Kuat Bertahan Diserbu Peluru Teman

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah ini nyata dan penuh tantangan bagi seorang anggota Kopassus dalam jalani misi perburuan musuh.

Kala itu Indonesia sedang genting di bagian wilayah baratnya, tepatnya di Aceh. Pasalnya kelompok separatis bersenjata yang dikenal Gerakan Aceh Merdeka (GAM) membuat resah.

Mereka melakukan penculikan, penyanderaan hingga sering berperang dari jarak dekat dengan pasukan TNI.

Catatan gemilang Kopassus Indonesia pun dicetak di misi perburuan gembong GAM. Dari situ sudah tak perlu diragukan lagi kehebatan Kopassus.

Kisah-kisah menarik pasukan elit Indonesia ini memang tak sedikit yang luput dari perhatian publik.

Cerita Viral Pak Bagyo Tukang Bakso Diduga Intel untuk Ungkap Kasus di Pasar Katangturi.

Beratnya Tugas Intel, Siang Jualan Bakso kalau Malam Jual Sekoteng, Kadang Jadi Hansip

Intel Ngaku Mau Mancing di Sungai Tapi Tak Bawa Pancing, Lurah Pelalawan Baru Tahu Belakangan

Mantan Kepala Intelijen TNI Analisa Virus Corona Termasuk Senjata Biologis Atau Tidak

Intelijen Sadap Telepon di Rumah Letkol Susdaryanto, Ternyata Kerja Sama Agen Rahasia Rusia

Sebagai prajurit komando, para anggota Kopassus dibekali berbagai keahlian khusus.

Seperti kemampuan intelijen yang tak diragukan lagi.

Satu diantaranya adalah kisah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya), anggota satuan intelijen Kopassus atau Sandhi Yudha.

Melansir buku Kopassus untuk Indonesia, karangan Iwan Santosa dan EA Natanegara, Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.

Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.

Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.

Sebelum memasuki GAM, selama satu tahun, Sersan Badri memetakan situasi lapangan Aceh terlebih dahulu.

Kopassus
Kopassus (Via Tribun Jambi)

Bukan perkara yang mudah bagi Sersan Badri untuk memasuki lingkaran GAM.

Misi yang dilakukan Sersan Badri bisa dibilang misi top secret alias misi super rahasia, hanya pimpinannya saja yang mengetahui misi tersebut.

Sersan Badri memutuskan menyamar sebagai seorang pedagang buah durian.

Ia mengirim dagangannya dari Medan ke Lhokseumawe.

Ada pengalaman unik yang dialami oleh Sersan Badri.

Ia pernah ditempeleng aparat saat melewati pos penjagaan karena diminta jatah durian.

Setelah berhasil menyusup ke GAM, kesetiaan Sersan Badri diuji.

Selama tiga bulan lebih, ia mendapat tantangan dari GAM.

Ia beberapa kali mengecoh patroli TNI agar GAM tidak bisa disergap.

Mulai dari Feminim hingga Tomboy Abis, Transformasi Chef Renatta Dulu dan Kini Bikin Orang Kaget

Seksi dengan Pakai Bikini di Pantai, Unggahan Foto Gisel Jadi Sorotan Warganet, Ini Penampakannya

Jenderal TNI Murah Hati, Begini Cara KSAD Andika Perkasa Gerebek Rumah Prajurit TNI, Serda Yulianus

Dory Harsa Mesem-mesem dan Nella Kharisma Kegirangan Saat Keduanya Saling Gombal, Videonya Beredar

Kisah Pilu Perawat Pasien Virus Corona, Kerja 10 Jam Tak Boleh Makan atau ke Toilet Selama Berdinas

Bahkan, Sersan Badri diminta meloloskan anggota GAM ke Malaysia.

Yang paling gila adalah ketika Sersan Badri diminta menyembunyikan istri Panglima GAM.

Karena misinya yang sangat rahasia dan sedikit yang mengetahuinya, ia ditembaki oleh temannya sendiri ketika GAM dikepung oleh prajurit TNI.

Setelah Idul Fitri pada 2004, perintah menangkap hidup atau mati tiga pimpinan GAM, yaitu Muzakir Manaf, Sofyan Dawood, dan Said Sanan diturunkan.

Sersan Badri memberikan informasi keberadaan tokoh penting GAM tersebut.

Ia memberitahu kepada induk pasukan bahwa ketiganya berada di Cot Girek.

Kemudian tanggal dan jam penyerbuan ditetapkan.

Kopassus menyerbu markas GAM di rawa-rawa Cot Girek.

Anggota Kopassus
Anggota Kopassus (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Satu target, Said Adnan dan ajudannya seorang desersi TNI berhasil dilumpuhkan.

Mereka tewas akibat tembakan di dada dan perut.

Namun, dua target lainnya berhasil lolos, yakni Muzakir Munaf dan Sofyan Dawood.

Mereka lolos dari penyerbuan karena menyingkir ke kawasan Nisam.

Kendati demikian, Sersan Badri berhasil menemukan senjata yang digunakan dan sumber dana GAM.

Tim intelijen Kopassus berhasil menemukan bongkar muat sebanyak 125 pucuk senapan milik GAM yang berhasil diselundupkan dari Thailand ke Malaysia

Puluhan Miliar dari Pusat Untuk Jalan, Ini Lokasinya

Dua Pria Asal Sarolangun Gasak Alfamart, Tiga Jenis Barang Ini Jadi Incaran

Diawasi Ketat Oleh Lintas Dinas, Ini 4 Fakta Baru Pengobatan Ningsih Tinampi Dinkes Beri Wanti-wanti

516 Peserta Ikut Tes SKD CPNS Untuk Instansi UIN STS Jambi

Ngeriii Gara-gara Masalah Jual Beli Rumah, Tentara Ini Bunuh 26 Orang Dalam Sebuah Penembakan Massal

Sumber dana GAM berasal dari perdagangan ganja kering yang berasal dari Aceh Timur dan Aceh Utara.

Ganja tersebut dikirim melalui kapal kecil dari jalur laut ke Malaysia.

Selain itu, GAM juga meraup uang dari perusahaan besar yang beroperasi di Aceh dan warga setempat.

Mereka diwajibkan memberi dana perjuangan GAM mulai dari hewan ternak, sawah, dan kebun dikenakan pajak.

Artikel Ini Sudah Tayang di Tribun Jambi

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved