WIKIJAMBI Agro Wisata Laudato'Si di Mestong, Berburu Durian Montong Langsung dari Pohonnya
DI Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi ada perkebunan yang membudidayakan durian montong.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
WIKIJAMBI Agro Wisata Laudato'Si di Mestong, Berburu Durian Montong Langsung dari Pohonnya
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Pernah dengar durian montong? Saat mendengar nama durian montong mungkin kalian berpikir durian tersebut ada di luar Jambi. Namun, saat ini kalian tak harus pergi jauh untuk menikmatinya. Bahkan saat ini di Jambi Anda bisa menikmati durian tersebut langsung dari pohonnya.
Ya, di Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi ada perkebunan yang membudidayakan durian montong. Durian montong tersebut di budidayakan oleh Sri Ayem, warga Kota Jambi yang melihat potensi kesuburan tanah di Desa Suka Maju dan membeli lahan lebih dari dua hektare yang kemudian dibuat perkebunan buah.
Desa Suka Maju dilihat dari topografi dan kontur tanah secara umum berada pada dataran rendah. Sebagai desa agraris, maka usaha yang paling cocok adalah sektor pertanian, pertanian, peternakan dan perkebunan.
• Wow! Durian Montong Per Buah 7 Kg, Sri Ayem Dapat Rp 175 Juta dari Kebun Laudato Si di Mestong
• WIKIJAMBI Dipasarkan Lewat Medsos, Anyaman Resam Warga Muarojambi Tembus Pasar Malaysia & Singapura
Luas wilayah untuk Desa Suka Maju seluas 5.730 hektare, dengan penduduk sampai tahun 2019 sebanyak 3.398 jiwa dengan Jumlah kepala keluarga sebanyak 934 kepala keluarga. Desa Suka Maju memiliki banyak potensi yang tidak hanya dalam bidang kerajinan melainkan juga dari segi perkebunan yang saat ini tengah dikembangkan.
Potensi kesuburan tanah di Desa Suka Maju dimanfaatkan Sri Ayem dengan menamam 166 pohon durian dari lima jenis durian.
Tak ayal di musim buah durian saat ini Rp 175 juta Ia raup dari hasil panen pohon durian yang Ia tanam. Saat ini diakui oleh Sri tidak semua pohon yang Ia tanam berbuah. Ada lima jenis durian yang Ia tanam, namun jenis montong dan Musang King lah yang kerap dicari.

"Kemarin kotornya dapat sekitar Rp175 jutaan lah, tapi itu kan belum biaya perawatan dan lain-lain, sebenarnya kalo dari segi itung-itungan modal belum balik," ungkapnya.
Lebih lanjut soal harga durian, Ia jual dengan harga Rp40 ribu rupiah per satu kilogramnya. Yang menarik lagi, berat dari buah durian yang Ia jual tersebut mencapai 7 kilogram. Kata Sri, satu pohon durian bisa menghasil 20 hingga 30 buah.
Menurutnya potensi perkebunan dengan memanfaatkan lahan di Desa Suka Maju cukup baik. Konsep dari perkebunan ini juga dibuat unik oleh Sri, kebun dengan berbagai tanaman buah ini, didesain sebagai Agro Wisata. Lokasi dari kebun yang diberi nama Laudato'Si yang berada di RT 09 Desa Suka Maju.
"Untuk tahun ini sudah ada sekitar 1.500 buah yang terjual. Rata-rata berat satu buah sekitar 4-5 kilogram, penjualan kita tidak online, jadi mereka yang datang langsung ke sini. Kalau sekarang udah tinggal sedikit," pungkasnya.