WIKIJAMBI Dipasarkan Lewat Medsos, Anyaman Resam Warga Muarojambi Tembus Pasar Malaysia & Singapura

Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi menjadi salah satu sentra pengrajin tanaman resam di Jambi dan mampu menembus pasar dunia.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Samsul Bahri
Abdinur sendiri mulai menekuni anyaman resam sejak 2004 silam. 

WIKIJAMBI Dipasarkan Lewat Medsos, Anyaman Resam Warga Muarojambi Tembus Pasar Malaysia dan Singapura

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Ada yang tau dengan kerajinan mersam? Pernah dengar atau langsung berkunjung ke pembuatanya? Ya mungkin sebagian orang sudah tidak asing lagi mendengar kerajinan tangan dengan bahan dasar resam.

Namun pernahkah kalian langsung mengunjugi tempat pembuatan kerajinan tersebut? atau mungkin kalian ingin mengetahui langsung proses dari pengambilan tanaman resam hingga pembuatan?

Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi menjadi salah satu sentra pengrajin tanaman resam tersebut. Tentu Desa Suka Maju tidak banyak yang mengenalnya, hal ini juga lantaran lokasinya yang tidak berada di jalan lintas Mestong.

Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kota Jambi. Setidaknya butuh waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan sepeda motor dari Kota Jambi untuk mengunjungi Desa Suka Maju.

Abdinur sendiri mulai menekuni anyaman resam sejak 2004 silam.
Abdinur sendiri mulai menekuni anyaman resam sejak 2004 silam. (Tribunjambi/Samsul Bahri)

Sementara jika menggunakan mobil akan butuh waktu sekitar 40 sampai 50 menit. Sementara jika kita tepat berada pada batas Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi, hanya butuh waktu sekitar 20 menit. Untuk perjalanan mudah, bagi kalian yang baru berkunjung, kalian bisa mengandalkan aplikasi peta atau maps.

Ketika memasuki Desa Suka Maju kalian akan masuk dalam suasana desa dengan banyak kebun kelapa, karet dan kelapa sawit. Hal ini lantaran memang, komoditi kelapa sawit dan karet menjadi perekonomian warga sekitar.

Namun, saat ini masyarakat tengah berupaya menggali potensi yang ada di Desa Suka Maju, tidak hanya di sektor pertanian dan perkebunan, sektor kerajinan juga telah ada dan berkembang.

Satu di antaranya kerajinan tangan dari tanaman resam yang hasilnya telah dikenal oleh masyarakat, tidak hanya di Jambi maupun nasional, produk kerajinan yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Suka Maju ini sudah sampai ke mancanegara.

Anyaman dari resam buatan Abdinur warga Muarojambi, Jambi.
Anyaman dari resam buatan Abdinur warga Muarojambi, Jambi. (Tribunjambi/Samsul Bahri)

Abdinur warga RT 02 Desa Suka Maju yang telah mengembangkan tanaman Resam, rasam atau paku andam yang menjadi bahan utama dalam pembuatan kerajinan ini. Resam ini merupakan jenis paku yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan.

Tak ayal hanya memanfaatkan tumbuhan yang hidup di alam terbuka ini bisa dimanfaatkan oleh Abdinur untuk mendapatkan pundi-pundi uang. Rp 5-7 juta bisa didapatkan oleh Abdinur dalam satu bulan dengan menjajakan melalui media sosial ataupun langsung perorangan.

"Ya rata-rata lah dapat Rp 5 juta sampai Rp 7 juta setiap bulannya. Kita jajakan di medsos, di acara-acara festival, atau setiap minggu rutin di Car Free Night Kota Baru, atau CFD Gubernuran," ungkapnya.

Tidak hanya itu, diungkapkan oleh Abdinur bahwa produknya tersebut sudah masuk ke Singapura, dan Malaysia. Produk yang dihasilkan dari kerajinan resam bermacam-macam mulai dari cincin, gelang, topi, vas bunga, tas santai, bahkan topi dan masih banyak lainnya.

"Lokal itu kita di Jakarta, Medan, Bandung, bahkan sampai Bali juga sudah dikenal. Kalau luar negeri sudah sampai Malaysia, Singapura. Ini nanti akan ada event di Dubai, dan rencananya kita ikut memajangkan produk kita," ungkapnya.

Anyaman dari resan buatan warga Muarojambi mampu menembus pasar dunia. Hasil anyaman resam dipasarkan ke Malaysia dan Singapura.
Anyaman dari resan buatan warga Muarojambi mampu menembus pasar dunia. Hasil anyaman resam dipasarkan ke Malaysia dan Singapura. (Tribunjambi/Samsul Bahri)

Resam sendiri untuk di Provinsi Jambi diperkirakan banyak tumbuh di wilayah tiga kabupaten, salah satunya Kabupaten Muarojambi. Namun, tidak banyak yang memanfaatkan potensi alam tersebut. Abdinur sendiri mulai mengrajin anyaman resam sejak 2004 silam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved