HARIMAU Sumatera yang Diduga Menyerang Warga di Muarenim Ditangkap: Terdapat Luka pada Bagian Ekor

TRIBUNJAMBI.COM -- Seekor Harimau yang berhasil ditangkap di Kabupaten Muara Enim, mengalami luka pada bagian ekor.

Editor: ridwan
ISTIMEWA
Harimau Sumatera yang ditangkap, Selasa (21/2/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM -- Seekor Harimau yang berhasil ditangkap di Kabupaten Muara Enim, mengalami luka pada bagian ekor.

Dokter veteriner pembantu tim TWNC Sugeng Dwi Hastono menuturkan, pemulihan kondisi psikologis harimau sangat penting.

Dari temuan sejak Kamis, tim teknis menilai kondisi psikologis harimau paling terdampak dibanding fisik.

Piala Dunia U-20 Tahun 2021 Gunakan VAR, Indonesia Sebagai Tuan Rumah Harus Siapkan Hal Ini

”Dari kondisi fisik, kami hanya menemukan luka pada bagian ekor, mungkin karena proses jeratan. Sementara kondisi psikologis yang cukup parah karena sikapnya kadang agresif dan kadang lesu,” ucap Sugeng. Seperti dikutip dari Kompas.id

Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang tertangkap di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dinyatakan masih dalam kondisi stres pasca evakuasi ke kawasan Konservasi Tambling, Lampung, Jumat (24/1/2020).

Kondisi stres menghambat proses observasi sehingga tim teknis mengupayakan pemulihan kondisi kesehatan harimau terlebih dulu.

Download Gambar Ucapan Tahun Baru Imlek 2020 Bahasa Mandarin dan Inggris, Bisa Share di WhatsApp

 

Dokter veteriner tim teknis Tambling Wildlife Nature Conservation (TNWC) Sadmoko Kusumo Priyanto menyampaikan, harimau masih enggan memakan umpan hidup selama dua hari terakhir sejak Rabu (22/1/2020).

Harimau juga minim pergerakan dan lebih banyak berbaring.

Sadmoko menjelaskan, kecenderungan sikap harimau disebabkan stres sejak proses evakuasi.

Diketahui sebelumnya, harimau yang berkonflik dengan warga ini ditangkap dalam trap box (kotak perangkap) dan ditutupi kain hitam.

Rocky Gerung Anggap Jokowi Tak Mau Anies Baswedan Jadi Presiden di 2024 hingga Sandiaga yang Dipuji

Saat penangkapan, kotak perangkap tersebut sempat ramai karena adanya kerumunan warga.

Proses evakuasi harimau yang dilakukan oleh Regu Pos 1 Satgas Penanggulangan Konflik Manusia dan Hewan Liar, Selasa (21/1/2020)
Proses evakuasi harimau yang dilakukan oleh Regu Pos 1 Satgas Penanggulangan Konflik Manusia dan Hewan Liar, Selasa (21/1/2020) (SRIPOKU.COM / Ardani Zuhri)

”Stres tersebut bisa dipicu berbagai kondisi. Kerumunan warga sejak penangkapan, kondisi penerbangan saat evakuasi, serta faktor lainnya yang tidak terlihat dapat berkontribusi pada tingkat stres harimau,” ujar Sadmoko, Jumat pagi.

Pada Kamis (23/1/2020), harimau sumatera ini telah diberi suplemen vitamin melalui daging potong mentah.

Petugas Jemput Bola, Berikan Pelayanan Kesehatan Ternak di Kabupaten Sarolangun

Namun, belum ada progres yang signifikan dari kondisi kesehatan harimau.

Karena kondisi tersebut, tim teknis veteriner TWNC masih akan memantau kondisi harimau hingga sepekan mendatang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved