Berita Jambi
DPRD Kota Jambi Tanggapi Maraknya Kasus DBD, Farid : Kurangnya Kesadaran Masyarakat Jaga Kebersihan
DPRD Kota Jambi Tanggapi Maraknya Kasus DBD, Farid : Kurangnya Kesadaran Masyarakat Jaga Kebersihan
Penulis: Rohmayana | Editor: Deni Satria Budi
DPRD Kota Jambi Tanggapi Maraknya Kasus DBD, Farid : Kurangnya Kesadaran Masyarakat Jaga Kebersihan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal 2020 ini, sudah mengakibatkan 62 orang warga Kota Jambi, terkena DBD dan satu diantaranya meninggal.
Bahkan saat ini Pemkot Jambi masih kekurangan obat fogging.
Menanggapi hal ini, anggota Komisi IV DPRD kota Jambi Kemas Farid mengatakan bahwa sebenarnya fogging tidak menjadi solusi sangat tepat untuk penanganan DBD.
Karena sudah banyak daerah dan tempat yang di fogging namun, masih saja banyak warga yang terkena DBD.
“Sehingga perlu edukasi yang lebih intens kepada masyarakat, agar menjaga lingkungan supaya tetap bersih,” katanya, saat dikonfirmasi tribunjambi.com, Selasa (21/1/2020).
• Penanganan Kasus DBD Cuma Rp 90 Juta, DPRD Tanjab Barat Soroti Anggaran di Dinas Kesehatan
• Waspada DBD Mengancam Seorang Anak di Kota Jambi Meninggal Dunia Januari Ini 62 Orang Terjangkit DBD
• Pangkalan Diminta Tidak Layani Pengecer Gas Elpiji Subsidi, Syafriwan : Pengecer Cari Bisnis Lainlah
Menurutnya cara yang paling tepat yakni merubah perilaku warga agar berperilaku hidup sehat. Dikatakannya jika turun ke daerah yang kelembapannya tinggi, dan banyak bak mandi yang besar dan terbuat dari semen maka biasanya ada ribuan jentik nyamuk.
“Karena jentik nyamuk ini rerata bersarang di bak mandi yang jarang dikuras dan bak mandi yang tidak pernah ditutup,” sebutnya.
Dikatakan Farid bahwa Pemkot Jambi melalui Dinas Kesehatan Kota Jambi saat ini sudah ada kader jumantik.
Menurutnya beberapa kali saat ia turun ke kelurahan, kader jumantik selalu ikut turun untuk memberikan edukasi terhadap masyarakt tentang bahaya DBD dan pencegahan DBD.
“Hanya saja memang masyarakat ini masih banyak yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Padahal sangat banyak program pemerintah dalam hal menanggulangi DBD,” pungkasnya.
Sementara itu, Dinkes Kota Jambi membenarkan bahwa pihaknya sudah menjalankan pencegahan dan pengendalian DBD Kota Jambi. Seperti melalui pembentukan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J).
Hal ini seperti yang dikatakan oleh Kadinkes Kota Jambi dr Ida Yuliati melalui Kasi P2PM DInkes Kota Jambi, Safri.
“Kami sekarang ada Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. Di mana, dalam satu anggota keluarga bisa ditunjuk siapa yang menjadi juru pemantau jentik nya,” sebut nya.
Lanjut Safri, hal ini perlu diperluas menjadi satu rumah satu jumatik. Mengingat, kondisi tiap kelurahan dan kecamatan sangat luas. Sehingga perlu dibentuk gerakan tersebut. Hasil pantauan itu pun nanti akan ditulis kan dalam Kartu Pemeriksaan Jentik G1R1J.