Periode Kedua Jadi Presiden, Rocky Gerung Sebut Jokowi Tak Sampai 2024, Tak Bisa Yakinkan Publik?
Tak hanya itu, ia juga turut menyingung soal gagalnya penggeledahan KPK di Kantor DPP PDIP. "Dulu ada dua institusi yang kita percaya, satu KPK
"Karena kondisi di dalam pesawat itu ada pertengkaran di dalam pesawat kan."
Ia pun menyinggung soal adanya konflik di dalam kabinet Jokowi.
Rocky menilai, bahkan konflik dalam kabinet Jokowi sudah diketahui publik.
"Atau gampangnya itu di dalam kabinet saling amputasi, saling mengintip peluang itu terjadi terus," ucap Rocky.
"Dan akhirnya publik nangkep bahwa ini udah kacau di dalam."
Lebih lanjut, Rocky pun menduga adanya ketidakstabilan di dalam kabinet.
"Jadi enggak bisa lagi buzzer dikeluarin buat kasih konferensi pers, juru bicara presiden juga kayak orang gugup dan gagu kalau di depan pers," ujar Rocky.
"Kan itu kan menunjukkan ada psikologi yang tidak stabil di dalam kabinet."
Menanggapi pernyataan Rocky tersebut, Harsubeno Arief pun turut angkat bicara.
"Jadi tetap sebenarnya kembali sumbernya pada presiden ya?," tanya Harsubeno Arief.
"Yes, bagaimanapun ini kabinet presidensil kan," jawab Rocky.
Lebih lanjut, Rocky pun menyinggung orang-orang yang berada di kubu Jokowi.
Rocky menyatakan, orang-orang di kubu Jokowi kerap melayangkan protes jika sang presiden dikritik.
"Jadi kalau pembela-pembela presiden mengatakan 'Kok presiden disalahin? Kan itu kebijakan menteri'," ucapnya.
"Loh ini kabinet presidensil, enggak ada kesalahan menteri, adanya kesalahan presiden."
Rocky melanjutkan, menteri hanya bertugas menjalankan instruksi presiden.
Untuk itu, Jokowi perlu memberikan instruksi yang jelas agar para menteri tak salah tafsir.
"Kan itu membantu aja kan, menterinya salah menafsirkan presiden," ujar Rocky.
"Ya karena itu, presiden tidak jelas memberikan sinyal makanya menterinya salah menafsirkan."
"Kan semua itu hal yang mudah sekali kita saksikan setiap hari."