Cerita Korban Kecelakaan Maut di Subang yang Selamat, Mobilnya Ngebut, Pas Turunan Kenceng Banget!

Rosmala (40), seorang ibu rumah tangga asal Kampung Lio RT 04/13, Desa Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok menuturkan detik-detik bus

Editor: rida
Kompas TV
  Tangkapan layar Kompas TV kecelakaan maut di Tol Cipali, Subang.  

"Kendaraan datang dari Bandung, menuju Subang, di saat kondisi menurun ada tikungan kekiri, kendaraan tak terkendali terguling ke kanan ke bahu jalan," tuturnya.

Download Lagu MP3 DJ Remix Full Bass 10 Jam Nonstop Terbaru 2020, Video DJ Tik Tok, DJ Opus, DJ Slow

Cara Ahok Atasi Banjir DKI Andalkan Normalisasi Sungai dan Waduk: Saya Menggusur Tidak Asal Gusur

Daftar Lengkap Nama Para Korban Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Subang, 8 Tewas, 10 LB dan 20 LR

Sering Terjadi Pesta Narkoba, Saat Digerebek Dua Pemuda di Merangin Kedapatan dengan 4 Bungkusan

Dalam kejadian itu, 8 orang tewas dan 5 orang mengalami luka berat.

Korban meninggal dan luka berat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang.

"Untuk korban luka ringan dibawa ke Puskesmas Palasari," ujarnya. Usai kejadian, polisi langsung melakukan olah TKP. Polisi juga masih mengidentifikasi para korban.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Rosmala, Penumpang Bus Terguling di Subang: 'Penumpang Teriak, Bang Pelan-Pelan'"

Makam Nahruyati, korban meninggal dunia kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Emen, Jawa Barat, Minggu (19/1/2020)(KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)
Makam Nahruyati, korban meninggal dunia kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Emen, Jawa Barat, Minggu (19/1/2020)(KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO) ()

Pengabdian Terakhir Nakhruyati, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Tanjakan Emen Subang"

Matanya masih memerah, kucuran keringat terlihat di gurat wajahnya sehabis ia menutup liang lahat ibunya dengan tanah.

Hardi kemudian mencoba bercerita tentang ibunya, Nakhruyati, salah satu dari delapan korban jiwa kecelakaan bus pariwisata di Subang, Jawa Barat, Sabtu (18/1/2020) kemarin.

Bu Yaya, biasa Nakhruyati disapa, sosoknya dikenal masyarakat sebagai wanita yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

Hardi terbata-bata, dia tak menyangka bahwa pada Sabtu (18/1/2020) kemarin menjadi hari perpisahan untuk selamanya dengan sang ibunda.

Biasanya, pada akhir pekan mereka sekeluarga akan datang menjenguk Nakhruyati dan berkumpul bersama guna melepas rindu.

"Biasanya hari Sabtu kami kumpul, tapi hari Sabtu kemarin justru jadi hari perpisahan kami," kata dia, menahan tangis usai pemakaman Nakhruyati di pemakaman Rawa Tomplok, Pondok Terong, Depok Jawa Barat, Minggu (19/1/2020).

Hardi adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Dia bersama dua saudaranya menghadiri langsung pemakaman ibunya yang dilangsungkan pukul 11.00 WIB.

Hardi teringat bahwa ibunya tak bisa berdiam diri di rumah, selalu aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, dan menjadi ketua PKK.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved