Lengkap, Deretan Kejanggalan Kematian Dua Pendaki Jambi di Gunung Dempo, Suci Anindita Tulis di IG
Dalam proses penglacakan salah satu teman adik aku mengabari bahwa ia sempat melihat pesan wa yang sempat ia kirim ke adik aku tanggal 21 oktober...
Pada malam harinya mereka sempat berbincang2 dan mg sempat berbicara sama penziarah yang menginap dipelantaran tersebut. Penziarah tersebut sempat mengatakan kepada mg bahwa ia tidak menyenangi suami aku.
Ia bahkan sempat mengatakan apabila ia masih muda ia ingin menghabisi orang yang menggunakan kalung yakni suami aku.
TRIBUNJAMBI.COM, PAGARALAM - Misteri dua pendaki asal Jambi hilang di Gunung Dempo, Pagaralam, masih menjadi pertanyaan.
Dua pendaki asal Bungo, Jumadi (26) dan Fikri (19), yang hilang saat mendaki di Gunung Dempo akhir tahun lalu, ditemukan dalam kondisi tewas.
Peristiwa itu membuat masyarakat Pagaralam dan Bungo geger.
Mengapa mereka tewas? Hal ini masih menjadi pertanyaan banyak orang.
Keluarga di Bungo masih bertanya-tanya penyebab tewasnya dua pendaki itu.
Kejanggalan kematian pendaki asal Jambi hilang di Gunung Dempo, kembali menguak ke khalayak.
Curhatan kakak dari korban Fikri sekaligus istri dari korban Jumadi, di beranda media sosial Facebook, menjadi viral.
Curhatan ini banyak dibagikan para nitizen baik asal Jambi maupun Kota Pagaralam.
Satu di antara akun Facebook yang membagikan curhatan, yaitu Akun Facebook Agus Eka Saputra yang membagikan curhatan tersebut dari akun Pendaki Sumatera.
Ratusan komentar membanjiri curhatan tersebut.
Bahkan di beranda Facebook istri korban Jumadi, Suci Anandita, juga dibanjiri komentar.
"Anak saya sengaja menulis itu agar kejanggalan kematian anak dan menantu saya diusut. Karena banyak sekali kejanggalan yang kami dapati dari kematian keduanya," ujar Ibu korban Fikri Hj Hasna Hamid saat dihubungi sripoku.com, Kamis (16/1/2020) via handphone.

• Munculnya Harimau Hingga 2 Pendaki Asal Jambi Tewas,Jalur Pendakian Gunung Dempo Masih Ditutup
Tulisan istri korban tersebut viral lantaran banyak bercerita tentang kejanggalan yang keluarga temukan.