Siapa Sebenarnya Jenderal Polisi Idham Azis? Ini Jejak Karier dari SD hingga Jadi Kapolri
Keesokan harinya, Idham terbang dari Surabaya menuju Palu dan tiba di Poso pada sore harinya untuk langsung bergabung dengan Tito Karnavian ...
Dia melanjutkan ke pendidikan di SMP 2 Kendari pada 1979, dan menyelesaikannya di SMA 1 Kendari pada 1982.
Kisah menarik Idham Azis dimulai setelah lulus SMA.
Saat itu dia mencoba mengikuti tes masuk AKABRI Kepolisian (sekarang Akpol), tetapi dirinya tidak lolos.
Sembari menunggu tes yang akan digelar tahun berikutnya, Idham masuk ke Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.
Pada kesempatan berikutnya, dia kembali mencoba tetapi gagal lagi.
Baru pada 1988, Idham akhirnya diterima masuk dan menjadi bagian dari AKABRI Kepolisian A angkatan 1988 (Akpol 1988 A).
Bertemu pacar
Idham kemudian bertemu dengan Fitri Handari yang merupakan alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia angkatan 1993.
Kemudian mereka menikah dan memiliki empat orang anak, yaitu Ilham Urane Azis, Irfan Urane Azis, Firda Athira Azis dan Pandu Urane Azis.
Apa itu urane?
Istilah "urane" merupakan kata dalam bahasa Bugis yang berarti anak.
Putranya, Irfan, tercatat telah meraih sejumlah prestasi dalam bidang pendidikan.
Karier Idham Azis
Masih dari wikipedia, dituliskan bahwa Idham termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim.
Dia berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan kawan-kawan.