Hutan Lindung di Merangin Gunduli Perambah, Dewan Desak Pihak TNKS dan Kehutanan Serius Jaga Hutan

Hutan lindung di Kabupaten Merangin semakin gundul. Perambah disebut-sebut sebagai dalangnya.

Penulis: Muzakkir | Editor: Teguh Suprayitno
tribunjambi/abdullah usman
Pondokan pelaku perambahan hutan Tahura yang ditinggal, di Kabupaten Batanghari 

Hutan di Merangin Gundul, Dewan Desak Pihak TNKS dan Kehutanan Serius Jaga Hutan

TRIBUNJAMBI.COM,BANGKO -- Hutan lindung di Kabupaten Merangin semakin gundul. Perambah disebut-sebut sebagai dalangnya.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jambi, Juwanda menyebut gundulnya hutan lindung di Merangin akibat kurangnya keseriusan pihak TNKS dan Kehutanan dalam menjaga hutan.

Juwanda mengatakan masalah hutan TNKS sudah sangat parah. Dia mengajak masyarakat untuk bersama menjaga hutan yang masih tersisa dan mendesak agar pihak TNKS dan Dinas Kehutanan serius menjaga hutan.

Seperti di sejumlah desa di kawasan kaki Gunung Masurai, Desa Sei Lalang, Desa Tuo, Desa Pulau Tengah dan beberapa desa lainnya, dimana saat ini TNKS di daerah ini sudah habis dibabat perambah.

Anggaran Kurang, Kanwil Kemenag Provinsi Jambi Bingung Tentukan Lokasi Tes SKD CPNS

Pemkab Muarojambi Dukung Gerakan Penghijauan dari Polri

Hentikan Kerusakan Lingkungan, Bupati dan Wakpolres Kerinci Tanam Ratusan Pohon

Bukan itu saja, Juwanda katakan Hutan Adat Desa di Desa Durian Rambun, Lembah Masurai, sepertinya sudah menjadi target baru perambah. Hutan adat di desa ini sudah mulai ditebangi, namun sampai saat ini belum ada tindakan dari pihak terkait.

"Masalah hutan, ini yang jadi masalah di wilayah kita. Lambannya dan bahkan tidak ada tindakan serius dari pihak Kehutanan. Kita mendesak pihak TNKS dan Dinas Kehutanan agar lebih serius lagi. Masalah ini akan menjadi perhatian serius saya di Provinsi," ujar Juwanda.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyebut, empat kecamatan di Merangin terkenal sebagai sentra penghasil pertanian, khususnya hasil kopi yang sangat besar, yakni Kecamatan Jangkat Timur, Jangkat, Lembah Masurai, Muara siau dan sekitarnya.

Wilayah Empat Kecamatan di Kabupaten Merangin tersebut sebagai wilayah penghasil tanaman Kopi terbesar di Sumatera. Serta penghasil pertanian lainnya seperti kentang, cabe dan kayu manis.

Dengan demikian dia harapkan agar pihak Pertanian dan Perkebunan fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian perkebunan. Pemerintah juga harus mencari solusi agar keberadaan kopi yang melimpah di Kabupaten Merangin memiliki kontribusi dalam peningkatan PAD.

"Potensi ini harus menjadi fokus utama pihak Dinas terkait. Fokus bagaimana hasil ini terus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas, dan mencari solusi bagaimana keberadaan Kopi ini memiliki berkontribusi terhadap PAD," tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, wartawan Tribun masih mencoba untuk mengkonfirmasi pihak TNKS.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved