Soal Banjir, Benarkah Anies Baswedan Gengsi Melanjutkan Program Ahok? Ini Kata Mantan Gubernur DKI
Gubernur DKI Jakarta pada 1997-2007, Sutiyoso turut mengomentari kebijakan Gubernur yang sekarang, Anies Baswedan. Sebagaimana diketahui, Anies Baswe
TRIBUNJAMBI.COM- Gubernur DKI Jakarta pada 1997-2007, Sutiyoso turut mengomentari kebijakan Gubernur yang sekarang, Anies Baswedan.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan semakin mendapat kritikan dari masyarakat akibat banjir yang melanda Jabodatek pada awal 2020.
Hal itu diungkapkan Sutiyoso saat menjadi narasumber di acara Talk Show tvOne pada Minggu (5/1/2020).
Mulanya, presenter bertanya pada Sutiyoso apakah seharusnya Anies Baswedan melanjutkan program yang telah dilakukan gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
• Sinopsis Parasite yang Dinobatkan Jadi Film Berbahasa Asing Terbaik di Golden Globe Awards Ke-77
• Pastikan Tak Ada Negosiasi, Mahfud MD Perintahkan TNI Usir Kapal Asing yang Masuk di Laut Natuna
• Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Mengucapkan Dirgahayu Ke-63 Provinsi Jambi
Apakah ada rasa gengsi politik dari Anies Baswedan melanjutkan program milik Ahok.
Sutiyoso mengatakan hal semacam itu sudah biasa dalam politik.
Namun, hal-hal politik seperti itu tidak terlalu berdampak besar apalagi Pemilihan Daerah (Pilkada) masih dilaksanakan pada 2022.
"Nah politik ya seperti itu, tapi sebenarnya belum saatnya ya. Pilkada kalau enggak salah masih tiga tahun, Pilpres apalagi masih lama kan," ujar Sutiyoso.
Meski demikian, dalam dunia politik apapun bisa terjadi.
"Tapi jasa politisi ya memang begitu ada peluang harus dimanfaatkan," lanjut Sutiyoso.
• Hasil Masterchef Indonesia Season 6 Live Streaming RCTI, 2 Kontestan Tereliminasi, Bahan Jengkol
• Meninggal Karena Kanker Dinding Rahim, Ini Unggahan Terakhir dan Perjalanan Karir Ria Irawan
• Tutorial Registrasi Akun LTMPT, Lengkap Persyaratan & Link Pendaftaran, Terakhir 7 Januari 2020
Sehingga, Sutiyoso meminta agar masyarakat tidak terlalu peduli dengan unsur-unsur politis dalam masalah banjir ini.
Ia meminta agar semua pihak berhenti saling menyalahkan.
"Nah rakyat ini jangan terbawa, kita fokus sajalah enggak ada nyalah-nyalahin orang, enggak ada yang ngomen, enggak ada gunanya itu," ujar Sutiyoso memperingatkan.
Sutiyoso tidak ingin semua pihak saling menyalahkan, apalagi banjir ini juga merupakan faktor curah hujan yang eksrem.
Banjir tidak hanya melanda DKI Jakarta.
• Kekecewaan Ibunda Medina Zein pada Lukman Azhari, Mengapa Tak Kunjung Dampingi Sang Istri?
• Daftar Harga Sembako di Jambi Hari Ini Senin 6 Januari 2020, Cek Perubahan Harga yang Terjadi
• Siapa Sebenarnya Mien Sugandhi? Menteri yang Pernah Minta Pak Harto Tak Jadi Presiden Lagi
• Kisah Nenek Ompong Tinggal Sebatang Kara di Tempat Pembuangan Sampah Bersama Puluhan Kucing Liar
"Karena curah hujan itu bukan tinggi sekarang ini, ekstrem."
"Artinya ekstrem itu sulit kita jangkau siapapun itu, banjir ini kan bukan di Jakarta saja di mana-mana," jelas Sutiyoso.
Lihat videonya mulai menit ke-6:19
Komitmen Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan komitmennya untuk menangani musibah banjir yang melanda Jakarta.
Ia mengatakan tidak akan berhenti bekerja sebelum tercapainya kondisi yang ia anggap aman.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Rabu (1/1/2019), Anies menetapkan 3 parameter selesainya musibah banjir di Jakarta.
Mulanya Anies menjelaskan bagaimana banjir telah mengguyur area Jabodetabek.
"Benar memang terjadi banjir di kawasan Jabodetabek, jadi baik Jakarta maupun sekeliling, Bekasi, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan," paparnya.
Anies sempat membahas bagaimana curah hujan yang cukup deras turut menyumbang terjadinya banjir di Jakarta.
"Curah hujan yang cukup intens di bagian barat pulau Jawa memang luar biasa," katanya.
Ia mengatakan prioritas utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini adalah evakuasi warga yang terjebak banjir.
"Kami konsentrasinya adalah pada penyelamatan warga. Karena itu sejak kemarin petugas kita bekerja di lapangan untuk melakukan evakuasi," ujar Anies.
Seusai mengevakuasi, Anies juga berfokus untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian sementara.
"Memastikan bahwa warga yang berada di daerah terdampak, bisa diselamatkan dan disiapkan tempat-tempat pengungsian, alhamdulliah sejak tadi malam, hujan sudah berangsur surut," lanjut Anies.
"Air juga sudah mulai bergerak, tetapi ini belum selesai," tambahnya.
Anies mengatakan dirinya dan seluruh jajaran pemerintah tidak akan berhenti bekerja sebelum mencapai kondisi aman.
"Saya sampaikan kepada seluruh jajaran, bahwa kerja kita masih terus," terangnya.
Ia kemudian menyebut ada 3 parameter yang harus terpenuhi sebelum situasi dapat dikatakan aman.
Pertama adalah para pengungsi sudah bisa kembali ke rumah, kedua seluruh warga sudah dapat menggunakan fasilitas publik.
Syarat terakhir, Anies mengatakan pekerjaan dapat dikatakan selesai apabila kegiatan di Jakarta sudah dapat berjalan seperti sedia kala.
"Kita bisa dibilang selesai jika semua pengungsi sudah kembali ke rumahnya," ucap Anies.
"Bisa tidur dengan baik di rumahnya, bila seluruh fasilitas publik bisa digunakan tanpa ada kendala, bila semua kegiatan di Jakarta sudah berfungsi seperti semula," imbuhnya.
Anies berkomitmen dirinya tidak akan berhenti bekerja keras sebelum memenuhi 3 parameter tersebut.
"Sebelum itu terjadi, kita masih dalam kondisi all out, kerja keras, dibilang darurat bukan darurat, tetapi ini adalah situasi dimana kita harus respon cepat memastikan keselamatan bagi seluruh warga," tegasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ditanya Adakah Rasa Gengsi Anies Baswedan Lanjutkan Program Ahok Atasi Banjir, Sutiyoso Beri Imbauan