Kisah Pilu Sang Kembang Desa di Malang yang Disekap Ibu Kandung Menahun, Terungkap Berkat Ini!

Betapa tidak, kembang desa saat masih jadi siswi SMA itu harus merasakan pahitnya disekap sang ibu selama bertahun-tahun.

Editor: Heri Prihartono
wisegeek.com
Ilustrasi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pernah jadi kembang desa, saat masih jadi siswi SMA kini ia bernasip pilu.

Betapa tidak, kembang desa saat masih jadi siswi SMA itu harus merasakan pahitnya disekap sang ibu selama bertahun-tahun.

Apa sebenarnya yang melatarbelakangi penyekapan ibu kandung itu?

Firasat Bau Aneh, Muslim Terkejut Istrinya Jadi Mayat, Jasad Terpotong-potong di Dalam Kulkas

Sang Kembang Desa

Selagi masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Asminiwati dikenal sebagai kembang desa di Desa Banjarejo, Pakis, Kabupaten Malang.

Asminiwati sempat bekerja di Batam, Kepulauan Riau dan beberapa kota lainnya di Indonesia.

Bertahun-tahun kemudian warga tak pernah melihatnya lagi dan mengira si sulung dari empat bersaudara ini masih merantau.

Belakangan terungkap, selama ini Asminiwati yang berusia 45 tahun itu bersama tiga saudaranya, disekap sang ibu, Artimunah (62).

Ibu Mertua Sekda Lamongan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Pelakunya Adalah

Adik Asminiwati, yakni Titin Yuliarsih (42), Virnawati (40) dan Anis Mufidah (36) dan mereka tak bekerja.

Selama ini Artimunah lah yang membiayai mereka hasil bekerja sebagai juru masak. Anak-anaknya sudah yatim sejak beberapa tahun silam.

Masa lalu Asminiwati yang sempat menjadi kembang desa menjadi cerita sisipan di balik drama penyekapan yang melibatkan sang ibu.

Info Prakiraan Cuaca BMKG Hingga 10 Januari 2020, Lampung, Jawa Timur Hingga Papua

"Salah satu anak Bu Artimunah itu dulu kabarnya jadi kembang desa,” ujar Camat Pakis, Agus Harianto, ketika ditemui TribunJatim.com, Sabtu (4/1/2020).

Asminiwati sempat bekerja di Batam dan beberapa kota lain di Indonesia. Sejak disekap bersama tiga saudarinya oleh sang ibu, warga tidak mengetahui.

“Warga ini informasinya tidak tahu karena dulu anaknya memang kerja di luar kota,” sambung Agus.

Belum jelas apa yang membuat Artimunah mengurung keempat putrinya di dalam rumah.

“Saya kurang begitu paham apa alasannya. Ada informasi tentang aliran yang dianut, tapi belum jelas,” Agus menjelaskan.

Harga Rokok Naik, Warga Jambi Pilih yang Murah yang Penting Berasap

Sehari sebelumnya, Kapolsek Pakis Iptu Sutiyo menjelaskan drama penyekapan keempat anak oleh ibunya diketahui berdasarkan aduan warga ke Kepala Desa Banjarejo.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved