BUKAN Tiap Hari, Ini Jumlah Ideal Untuk Anda Bercinta Dengan Pasangan, Waspada 4 Bahaya Mengintai
Tak bisa disangkal kualitas kehidupan seksual turut mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Riset yang meneliti 2.400 pasangan menikah di AS membuktik
Beberapa kerugian yang bisa jadi dialami, yakni sebagai berikut:
1. Bahaya infeksi saluran kencing
Infeksi saluran kencing dapat menjadi salah satu risiko penyakit yang akan menyerang pasangan akibat berhubungan intim setiap hari, khususnya bagi wanita.
• DAFTAR Tarif Terbaru Jalan Tol Trans Jawa, Berlaku Normal Hanya Untuk Kendaraan Golongan I
• Dewi Tanjung Sebut Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan Masih Punya Hati Nurani
• Prediksi Ekonomi Indonesia 2020, Ini yang Bakal Terjadi Menurut Bank Dunia, Risiko Geopolitik
• Patah Hati Nasional Jilid Dua? Sosok Calon Suami Isyana Sarasvati, Ternyata Profesinya Tak Main-main
Infeksi ini disebabkan oleh virus yang menyerang uretra pada saluran kemih dan mengakibatkan sakit ketika buang air kecil.
Untuk menghindari infeksi saluran kemih, pastikan Anda banyak mengonsumsi air putih, bersihkan kelamin sebelum dan sesudah berhubungan seks, dan jangan lupa untuk buang air kecil setelah bercinta.
2. Sakit punggung
Sakit punggung adalah hal yang sering terjadi pada pasangan usai bercinta dengan berbagai posisi apalagi jika hubungan intim tersebut dilakukan setiap hari.
Anda disarankan untuk melakukan seks dengan posisi dan gaya yang tidak terlalu memberikan banyak beban pada punggung.
3. Rambut rontok
Berhubungan intim setiap hari dapat meningkatkan hormon dihidrotestosteron (DHT) di dalam tubuh.
Hormon ini dikenal berperan membunuh folikel rambut dan menyebabkan kebotakan jika sering melakukan hubungan seks tiap hari.
4. Menurunkan kekebalan imun tubuh
Sistem imun atau kekebalan tubuh bisa menurun karena terlalu banyak melakukan aktivitas seks.
Prostaglandin E-2 sebagai salah satu hormon yang dilepaskan ke dalam aliran darah saat berhubungan seks.
Hormon ini dapat menyebabkan melemahnya kekebalan tubuh, jaringan sel tubuh yang rusak, nyeri saraf dan otot, dan berkurangnya rangsangan seksual.