Muhammad Isnur Ragukan Kinerja Pimpinan KPK hingga Sebut Maling Dibiarin, Begini Reaksi Dini Purwono
Perdebatan terjadi antara Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Hukum Dini Purwono, dan Ketua Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
Muhammad Isnur Ragukan Kinerja Pimpinan KPK hingga Sebut Maling Dibiarin, Begini Reaksi Dini Purwono
TRIBUNJAMBI.COM - Perdebatan terjadi antara Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Hukum Dini Purwono, dan Ketua Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur.
Dilansir TribunWow.com, keduanya memperdebatkan soal kehadiran Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Melalui tayangan YouTube KompasTV, Selasa (24/12/2019), mulanya mempertanyakan fungsi Dewas di KPK.
Ia menilai Dewas hanya bersifat pasif, sehingga tak terlalu dibutuhkan oleh KPK.
"Jangan kemudian seolah-olah memilih lima orang Dewas dia bisa mengobati seluruh demamnya ," ujar Isnur.
"Dewas ini kan pasif."
• VIDEO: Cara Tak Biasa Bupati Nduga Orasi Saat Mengundurkan Diri Didepan Warga, Ini Reaksi Kemendagri
• Ternyata Bukan Teroris, Ini Ancaman Paling Berbahaya Natal dan Tahun Baru 2020 Menurut Kepolisian
• Hotman Paris Kena Semprot, Sesumbar di Depan Orang Terkaya di Indonesia Soal Simpanan Dato Sri Tahir
• Selamat Natal, Inilah Penampakan Palungan Bayi Yesus setelah 1.000 Tahun Disimpan di Eropa
Menurutnya, kehadiran Dewas justru akan menghambat kerja KPK.
Tak hanya soal Dewas, Isnur bahkan juga menyinggung lima pimpinan baru KPK.
"Kalau lima pimpinan menghambat, enggak tahu pimpinan ini kita banyak mendapatkan catatan," ujarnya.
Pernyataan Isnur itu pun memantik pertanyaan presenter.
"Anda meragukan lima orang itu?," tanya sang presenter.
Secara terang-terangan, Isnur mengaku meragukan kelima sosok pimpinan baru KPK.
Ia bahkan mengaku pihak YLBHI sudah memberikan banyak kritik terkait lima sosok pimpinan baru KPK.
"Pimpanan? Oh iya sejak awal kami memberikan catatan yang sangat banyak," kata Isnur.
