Teror Ular Kobra di Pemukiman, Ternyata Bukan Garam untuk Menangkalnya Panji Petualang Beri Tips Ini
Kemudian, Panji Petualang pun melakukan eksperimen terkait pemahaman orang banyak yang beranggapan bahwa ular takut garam.
Tak hanya itu, manusia juga membuka lahan untuk kepentingan tertentu seperti jalan, industri, dan lain sebagainya.
Pembukaan lahan tersebut, menurut Panji, tentu menganggu ekosistem yang ada.

Rumah bagi para hewan akhirnya tergusur oleh pembukaan lahan manusia.
"Hewan tersebut pontang-panting ke sana ke mari mencari rumah baru untuk mereka. Ketika terciduk ditemukan manusia, manusia akan membunuhnya, manusia menganggap mereka adalah hewan berbahaya," ujar Panji Petualang.
Dia menjelaskan, kerusakan habitat itulah yang menjadi faktor utama mengapa ular masuk ke permukiman.
• Kopassus vs SAS (Pasukan Elite Inggris), Pasukan Lawan Kocar-kacir Kabur Tak Karuanq
• 3 WNI Disandera Militan Abu Sayyaf, Kopassus & Denjaka Pernah Diturunkan Buru Perompak Filipina Itu
Lalu ada juga faktor lain.
Faktor lain ular masuk ke permukiman adalah karena kerap ditemukan tikus di sekitar rumah-rumah warga.
Tikus adalah makanan pokok dan makanan yang paling disukai oleh ular.
Beberapa kobra dan jenis ular lainnya menyukai tikus.
"(Akhirnya) mereka masuk ke permukiman untuk memburu tikus," kata Panji.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ngeri Teror Ular Kobra, Cara Atasinya Bukan Pakai Garam, Ini yang Benar Kata Panji Petualang, https://jabar.tribunnews.com/2019/12/15/ngeri-teror-ular-kobra-cara-atasinya-bukan-pakai-garam-ini-yang-benar-kata-panji-petualang?page=all.
Penulis: Widia Lestari
Editor: Widia Lestari