Teror Ular Kobra di Pemukiman, Ternyata Bukan Garam untuk Menangkalnya Panji Petualang Beri Tips Ini
Kemudian, Panji Petualang pun melakukan eksperimen terkait pemahaman orang banyak yang beranggapan bahwa ular takut garam.
Meski sudah beberapa kali melakukan evakuasi, pihak Damkar menduga masih ada satu induk ular kobra yang berkeliaran.
Karena itu, warga pun masih khawatir dan dihantui keberadaan ular itu.
Pihak Damkar mengimbau, agar warga secepatnya melapor jika mendapati ada ular kobra berkeliara, apalagi sampai masuk rumah warga.
Secara terpisah, Panji Petualang sebenarnya sudah menjelaskan mengapa ular kerap ditemukan di wilayah permukiman.
Awalnya, Panji menjelaskan mengenai musim kawin ular dan reptil-reptil lain.
Ia mengatakan, ular dan reptil lain akan masuk musim kawin di awal tahun atau sekitar Januari sampai Maret.
"(Karena itu) biasanya di akhir tahun akan bermunculan anak-anak ular dan reptil lain ke dunia," ujar Panji Petualang, dikutip TribunJabar.id dari kanal YouTube PANJI PETUALANG, Sabtu (14/12/2019).

Lebih lanjut Panji menjelaskan mengenai alasan ular banyak ditemukan di permukiman.
Ia mengatakan, dulu sebelum manusia membuka lahan untuk tempat tinggal, para ular dan reptil lain hidup nyaman di tempat mereka.
Ular dan reptil lain ini tak terganggu.
Termasuk ekosistem dan rantai makanan mereka pun stabil dan seimbang.
Namun, seiring berjalanya waktu, populasi manusia semakin bertumbuh banyak.
Salah satu penyebab populasi manusia jadi banyak adalah karena tak ada predator yang memburu manusia.
Semakin lama, manusia membutuhkan tempat untuk tinggal.
Manusia pun, lanjut Panji, membuka lahan untuk tinggal.