Kisah Militer
Pilot Heli yang Angkut Kopassus Berpikir Keras, Berita Duka Jawab Kekhawatiran Kapten Pandu
Namun nahas empat prajurit Kopassus menjadi korban kekejaman para pemberontak sebenarnya apa yang terjadi di sana?
Pilot Heli yang Angkut Kopassus Berpikir Keras, Berita Duka Jawab Kekhawatiran Kapten Pandu
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa ini sangat menegangkan, detik-detik prajurit TNI harus mengambil keputusan penting.
Kapten Pandu, satu di antara pilot TNI Angkatan Udara mengisahkan kisah heroik operasi militer di Papua dalam rangka pembebasan sandera.
Detik-detik operasi militer tersebut sangat mendebarkan.
Prajurit TNI harus masuk langsung ke markas pemberontak.
• Kopassus Menyamar Jadi Mahasiswa KKN, Cara Menyusup ke Wilayah Musuh untuk Baca Kekuatan Lawan
• Anggota Kopassus Berkaki Satu yang Selalu Dicari Soeharto, selalu Dibela Benny Moerdani Mati-matian
Operasi militer yang melibatkan Kopassus dan dari TNI AU ini berakhir dengan bebasnya para sandera.
Namun nahas empat prajurit Kopassus menjadi korban kekejaman para pemberontak.
Belantara Papua menjadi satu diantara daerah ganas yang tak mudah ditaklukkan oleh TNI.
Bahkan banyak prajurit yang telah gugur membela bangsa dan negara demi menumpas para pengacau keamanan.
Kisah pilot TNI AU dan empat orang Kopassus ini satu diantaranya.
Skadron Udara 6 TNI AU pernah memiliki helikopter peninggalan Perang Vietnam, yakni Sikorsky S-58 Twin Pac yang terkenal bandel dan tangguh.
Heli angkut yang biasa membawa logistik tempur dan pasukan ini sudah digunakan dalam berbagai operasi militer seperti di Timor-Timur (Timor Leste), Aceh dan Papua.
Berbagi kisah heroik pernah dialami oleh Twin Pac, khususnya ketika digunakan dalam operasi militer di Papua.
Dikutip Tribunjambi.com dari Intisari, pada Januari 2001, Heli Twin Pac dengan nomor registrasi H 3406 mendapat perintah dari Pangdam VII Trikora.
Tujuannya adalah untuk menjemput salah satu wakil Panglima TPN (Tentara Pembebasan Nasional) Papua, Mark Rumbiak di Betaf, pantai timur Papua.