PASTI, Jokowi Tak Akan Terbitkan Perppu KPK, Jawab Soal Penerapan Hukuman Mati Untuk Koruptor

Presiden Joko Widodo memastikan dirinya tak akan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk mencabut Undang-Undang Nomor

Editor: rida
Instagram @sekretariat.kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

TRIBUNJAMBI.COM- Presiden Joko Widodo memastikan dirinya tak akan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk mencabut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK.

Kali ini, Jokowi beralasan ingin melihat terlebih dulu implementasi dari UU KPK yang baru itu.

"Sampai detik ini kita masih melihat, mempertimbangkan, tapi kan UU-nya belum berjalan," kata Jokowi usai menghadiri pentas drama antikorupsi di SMKN 57, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Salah satu yang ingin dilihat oleh Jokowi adalah kinerja Dewan Pengawas KPK.

Setelah dewan pengawas bekerja bersama pimpinan KPK yang baru, maka Jokowi akan melakukan evaluasi.

SIAPA Sebenarnya Royke Tumilaar, Sosok yang Ditunjuk Erick Thohir Jadi Direktur Utama Bank Mandiri

Tajir Melintir! Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Belikan Hadiah Iphone 11 Pro untuk Seluruh Kru Rans

Berapa Kali Timnas Indonesia U-22 Melaju ke Babak Final SEA Games 2019? Spesialis Runner Up?

Saat ini, Jokowi masih menimbang sejumlah nama yang akan menjadi Dewan Pengawas KPK.

Nama yang terpilih akan dilantik bersama pimpinan KPK baru periode 2019-2023 pada 21 Desember mendatang.

"Kalau nanti sudah komplet, sudah ada dewan pengawas, sudah ada pimpinan KPK yang baru, nanti kami evaluasi, lah," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memiliki alasan berbeda kenapa ia enggan menerbitkan Perppu.

Jokowi beralasan tak menerbitkan Perppu KPK karena menghormati proses uji materi UU KPK yang tengah berjalan di Mahkamah Konsitusi.

BREAKING NEWS Bapak di Merangin Tega Cabuli Anak Tiri, Kelakuan Nekat di Dapur

Presiden Jokowi Panggil Kapolri Idham Azis Terkait Novel Baswedan Sore Ini, Ada Apa?

Andre Rosiade Ungkap Masalah yang Lebih Besar dari Penyelundupan di Garuda Indonesia, Gunung Es

"Kita melihat masih ada proses uji materi di MK. Kita harus hargai proses seperti itu. Jangan ada uji materi ditimpa dengan keputusan yang lain. Saya kira kita harus tahu sopan santun dalam ketatanegaraan," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

UU KPK hasil revisi ramai-ramai ditolak karena disusun secara terburu-buru tanpa melibatkan masyarakat dan unsur pimpinan KPK.

Isi UU KPK yang baru juga dinilai mengandung banyak pasal yang dapat melemahkan kerja lembaga antirasuah.

Misalnya, KPK yang berstatus lembaga negara dan pegawai KPK yang berstatus ASN dapat mengganggu independensi.

Begini Reaksi Sandiaga Uno Tanggapi Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Soal Penyelundupan Harley

SIAPA Sebenarnya Zozibini Tunzi, Miss Universe 2019 Asal Afrika Selatan Kampanyekan Hak Perempuan

Video Syur Koleksi Pribadi Tersebar di Media Sosial, Janda di Sumenep Mendekam di Penjara

Peredaran Narkoba di Bungo Merebak, Bupati Sadar Perlu Lakukan Ini

Dibentuknya dewan pengawas dan penyadapan harus seizin dewan pengawas juga bisa mengganggu penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan KPK.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved