Berita Nasional

Ini Penyebab BPJS Punya Tunggakan Banyak, Dokter Terawan Ungkap Sosok Dibalik Masalah Itu

Ini Penyebab BPJS Punya Tunggakan Banyak, Dokter Terawan Ungkap Sosok Dibalik Masalah Itu

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kolase: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO dan Tribunnews/Herudin
Dokter Terawan Sebut Sosok inilah yang Jadi Penyebab BPJS Punya Tunggakan Banyak Banget, Tapi IDI Bilang Begini! 

Ini Penyebab BPJS Punya Tunggakan Banyak, Dokter Terawan Ungkap Sosok Dibalik Masalah Itu

TRIBUNJAMBI.COM - Seperti yang kita ketahui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kini mengalami tunggakan yang begitu besar.

Bahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan kalau hal tersebut salah satu penyebabnya adalah karena tindakan dari dokter.

Kini Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun mulai angkat bicara karena mendapatkan tudingan tersebut.

Menurut Ketua Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota IDI Dr HN Nazar, prosedur penanganan medis yang dilakukan dokter telah diatur di dalam sebuah mekanisme yang sangat ketat.

Kepesertaan JKN Jambi 1,7 Juta Jiwa, BPJS Kesehatan Apresiasi Pemda yang Daftarkan Penduduknya

HOAX atau FAKTA Rekening Bank Terpotong Tanpa Izin untuk Pembayaran Iuran BPJS Kesehatan

Menkes Ingin Jadikan Mak Erot & Purwaceng Obyek Wisata, Penyanyi Tompi: Urus BPJS Aja Dulu

VIDEO: Irma Suryani Bentak Fadli Zon Soal Kenaikan Iuran BPJS

Mulai dari clinical pathway (CP) di tingkat dokter, Pedoman Pelayanan Kesehatan (PPK) di level profesi, hingga Pedoman Nasional Pelaksanaan Praktek Kesehatan (PNPPK) di tingkat nasional.

"Nah, semuanya itu harus masuk di situ.

"Kalau ada selisihnya, bukan hanya di rumah sakit, dari pembayar yaitu asuransi dan BPJS, tapi dari etika pasti akan kena sanksi berupa sanksi etika dan sanksi profesi," kata Nazar dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/12/2019).

Ia mencontohkan, di dalam penanganan kanker yang membutuhkan tindakan kemoterapi, maka ada sejumlah prosedur berlapis yang harus dilalui.

Update Perolehan Medali SEA Games 2019 Terbaru Pukul 23.00 WIB, Senin 2 Desember 2019

Jika prosedur tersebut tidak dijalankan, maka BPJS juga tidak akan menanggung biaya yang dikeluarkan rumah sakit.

Oleh karena itu, ia menambahkan, seluruh tindakan yang dilakukan dokter harus melalui prosedur dan pengawasan yang ketat.

"Begitu satu item obat tidak cocok dengan kasusnya, itu tidak akan dibayar dan tidak akan diizinkan.

"Kemo ini ketat sekali.

"Bahwa obat ini racun, kita tahu, tapi dengan tataran tertentu dia akan jadi obat," kata dia.

Valentino Rossi Tidak Sukan Penutup MotoGP Digelar di Valencia, Beri Sinyal Digelar di Indonesia?

Nazar menilai, sistem BPJS Kesehatan yang diterapkan pemerintah Indonesia sangat luar biasa.

Pasalnya, hampir semua jenis penyakit yang diderita masyarakat dapat ditanggung penanganannya oleh BPJS ini.

Kondisi ini berbeda dengan negara lain, di mana pemerintahnya hanya menanggung jenis penyakit tertentu.

Menurut dia, dengan terbukanya kesempatan untuk berobat yang lebih lebar, masyarakat pun akan semakin banyak untuk memanfaatkannya. 
Konsekuensinya, biaya yang harus ditanggung pemerintah pun akan semakin besar.

Warganet Bingung, Instagram Milik Agung Hercules Unggah Foto Ini, Padahal Baru Meninggal Dunia

"Ada contoh begini, masyarakat kita terutama yang berada di dekat negara tetangga, berbobat di negara tetangga.

"Karena dengan era BPJS ini, tentu biaya kemonya mahal, dia pulang.

"Berobatnya di sini.

"Itu ada, itu pembengkakakan di situ," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Terawan menyatakan akan berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan terkait banyaknya pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan literatur.

Siapa Sebenarnya Supriadi Joker? Pria yang Punya Followers Banyak Ini Dicari-cari Kapolda Kepri

Menurut dia, apabila prosedur tersebut diperbaiki, maka biaya yang harus dikeluarkan negara untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat ditekan.

Sebagai contoh, pelayanan untuk penyakit jantung yang disebut Terawan tembus hingga mencapai angka Rp 10,5 triliun.

Menurut dia, ada sejumlah pembahasan dari berbagai jurnal yang menyebutkan bahwa pengobatan dengan menggunakan obat pencegah, tidak lebih efisien dibandingkan dengan metode stent atau tabung logam yang dimasukkan ke dalam arteri untuk membuat pembuluh darah jantung tetap terbuka, hingga operasi.

TIGA Jam Nella Kharisma Disodori 20 Pertanyaan, Nella Desak Polisi Bongkar Siapa Dalangnya

BALASAN Menohok Agnez Mo Pasca Orang Tuanya Dibahas Nikita Mirzani, Ungkap Nasihat Ibu Seperti Ini

SEDERETAN Film Jackie Chan yang Wajib Ditonton, dari Aksi Kocak hingga Ada Film Animasi Loh

Bumerang dari Nella Kharisma untuk 2 Akun Facebook, Siap-siap Urusan Panjang di Polisi

(Dani Prabowo)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Suar.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved