Kisah Pembunuh Bayaran
BEGINI Teknik Iwan Cepi Mendapat Orderan, Kisah Pembunuh Bayaran Paling Ditakuti di Indonesia
TRIBUNJAMBI.COM - Barangkali sosok Iwan Cepi Murtado masih asing di telinga publik. Tapi sepak terjangnya
Malah ia mengaku menjadi pemimpin para narapidana di sana.
Saat keluar penjara, Iwan mulai menata kembali hidupnya.
Ia bertaubat dan menyesali segala perbuatannya.
"Apakah saya bertaubat ini ada ampunan Allah? Saya serahkan kepada Allah," ujarnya.
• DATANGI Polda Metro Jaya, Istri Sajad Ukra Medina Moesa Pertanyakan Kasus Nikita Mirzani, Kok Lama?
Sebagian dari kita mungkin hanya bisa membayangkan atau melihat dalam film bagaimana seseorang berprofesi sebagai pembunuh bayaran.
Namun, pria Rusia bernama Andrey Vershinin (43) dianggap sebagai salah satu pembunuh bayaran papan atas di negeri itu sepanjang 1990-an.
Dia diyakini sudah membunuh 30-40 orang atas perintah siapa saja yang bisa membayarnya.
Dia tak menunjukkan penyesalan dan menganggap aksinya hanyalah pekerjaan semata.
Untuk pertama kalinya pria yang kini mendekam dalam penjara itu berbicara. Dia kini membantu polisi dengan harapan bisa bebas dalam satu dekade mendatang.
• Begini Cara Mudah Mengetahui Lulus atau Gagal Seleksi Administrasi CPNS 2019!
Andrey mengungkapkan nama-nama pelaku kriminal yang pernah menggunakan jasanya sebagai upaya untuk menghindari hukuman penjara seumur hidup yang mengancamnya.
Saat memberikan kesaksian di pengadilan Moskwa, Selasa (6/3/2018), aparat keamanan menjaga agar wajah sang pembunuh tak bisa dilihat publik.
"Saya hanya menjalankan pekerjaan, mengakhiri masalah dengan seseorang, dan pergi," kata Andrey kepada jaksa negara Maria Semenenko.
Uniknya, Andrey memilih metode membunuh targetnya dari jarak dekat, dan bukan melakukan aksi sniper dari jarak jauh.
Alasannya sederhana, Andrey mengaku penglihatannya amat buruk jika untuk mengincar sasaran dari jarak jauh.
• Jadwal Tanding Pemain Bulutangkis Indonesia di SEA Games 2019, Jojo dan Ginting Tak Main?
Dia diinterogasi dalam proses persidangan sejumlah anggota geng kriminal "Forest" pimpinan Dmitry "Les" Lesnyakov.