Tiang Jembatan Aurduri Keropos
Hati-hati Melintasi Jembatan Aurduri, Tiang Pancang Keropos Lantai Retak, JMS Dihantam Tongkang
“Ini karena tikungan patah ini sering terjadi antrean sehingga kemacetan sampai atas jembatan. Kalau kendaraan berhenti itu beban statis..."
Hati-hati Melintasi Jembatan Aurduri, Tiang Pancang Keropos Lantai Retak, JMS Dihantam Tongkang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bagi Anda yang melintasi Jembatan Batanghari I atau lebih dikenal dengan nama Jembatan Aurduri, sebaiknya meningkatkan kehati-hatian.
Jembatan tersebut mengalami kerusakan di bagian tiang pancang hingga lantainya.
Kondisi yang tak jauh beda juga terjadi pada Jembatan Muara Sabak (JMS) di Tanjung Jabung Timur, seusai dihantam tongkang.
• Mengenal Gangguan Bipolar II - Gelisah, Peningkatan Kepercayaan Diri, Gangguan Pengambilan Keputusan
• 10 Foto Marshanda saat Masih Kecil, Bandingkan dengan Kondisi Dewasa dan Pakaian Terbuka
• Cerita Masa Lalu Marshanda dan Baim Wong ke Raffi Ahmad, Suami Paula Verheoven Lakukan Hal Ini
Jembatan Aurduri yang merupakan infrastruktur vital di Jalan Lintas Timur Sumatera, sesuai dengan capture hasil kajian yang beredar di dunia maya, kondisinya mengalami keropos parah pada tiang pancang.
Selain itu pada bangunan atas jembatan juga ada baut longgar dan lantai retak terutama pada bentangan keempat.
Jembatan Aurduri diresmikan 30 tahun lalu oleh Presiden Soeharto.
Jembatan ini, pada saat itu, untuk pembangunannya menghabiskan dana Rp 7,5 miliar. Jembatan ini memiliki panjang 504 meter, yang terbentang di atas Sungai Batanghari.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi, M Fauzi saat dikonfirmasi mengiyakan kondisi tersebut.
Dia bilang saat ini perlu kehati-hatian melintasinya. Jembatan ini berpotensi ambruk bila tidak ada penanganan secepatnya.
Walaupun jembatan ini kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR RI, Pemprov Jambi juga sudah diikutkan rapat mengenai daya dukung jembatan yang menjadi urat nadi beberapa wilayah di Sumatera terutama Provinsi Jambi itu.
Kata Fauzi, untuk mengatasi kerusakan pada beberapa bagian jembatan, dari koordinasi PUPR Provinsi Jambi dengan BPJN IV Jambi, akan mencoba solusi awal untuk mengurangi tikungan patah pada seberang jembatan (arah menuju Muaro Jambi dan seberang Kota Jambi).
“Ini karena tikungan patah ini sering terjadi antrean sehingga kemacetan sampai atas jembatan. Kalau kendaraan berhenti itu beban statis, tapi kalau jalan tak masalah,” jelasnya, pada Kamis (21/11).
Upaya awal bisa melalui penyodetan belokan. Dinas PUPR juga meminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk melakukan rehab terhadap jembatan.

“Karena menurut kita sudah layak setidaknya untuk perkuatan konstruksi, kalau memungkinkan dibuatkan jembatan kembar (duplikasi),” katanya.