POLISI yang Perutnya Buncit Suruh Kurusin, Pesan Trimedya di Hadapan Kapolri Jenderal Idham Azis
TRIBUNJAMBI.COM - ANGGOTA Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ( PDI-P) Trimedya Panjaitan
TRIBUNJAMBI.COM - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ( PDI-P) Trimedya Panjaitan menyampaikan masukan kepada Kapolri terkait bentuk tubuh dan cara berpakaian polisi.
Hal ini disampaikan Trimedya dalam rapat kerja pertama Komisi III bersama Kapolri dan seluruh Kapolda seluruh Indonesia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Ia mengaku, lebih suka melihat seragam polisi dimasukkan agar terlihat rapi.
"Dari zaman mas Tito Karnavian baju dikeluarin tapi kalau saya lihat polisi lebih sreg baju dimasukin lagi, lebih rapi kelihatannya, lebih dekat dengan rakyat," kata Trimedya.
Selain itu, Trimedya meminta, Idham Azis mengimbau seluruh anggota kepolisian tidak berperut buncit.
• SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming Persela Vs Badak Lampung FC, Kickoff 15.30 WIB
Menurut dia, hal itu perlu diimbau oleh Kapolri, selain surat edaran untuk tidak hidup hedonis.
"Lihat kapolda, kapolres yang perutnya buncit itu suruh kurusin, jangan cuma soal kemewahan," ujar dia.
Sebelumnya, Mabes Polri menerbitkan Surat Telegram Nomor : ST/30/XI/HUM.3.4./2019/DIVPROPAM tertanggal 15 November 2019 yang berisi peraturan disiplin anggota Polri, kode etik profesi Polri, dan kepemilikan barang mewah oleh pegawai negeri di Polri.
Surat telegram itu ditandatangani oleh Kadiv Propam Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo.
"Ya benar," kata Irjen Listyo Sigit saat dikonfirmasi, Minggu (17/11/2019), dikutip dari Antara.
Surat telegram itu menyebutkan bahwa Polri meminta jajarannya untuk bersikap sederhana sejalan dengan cita-cita mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih.
• Kisah Erick Thohir, Sandiaga Uno dan Garibaldi, 3 Sahabat Pengusaha Hebat Bikin Perusahaan Bareng
Polri juga meminta para pegawai negeri di lingkungan Polri untuk bersikap antikorupsi dan menerapkan pola hidup sederhana untuk mewujudkan pegawai negeri yang profesional dan bersih.
Kapolri Tetap Komitmen Kasus Novel Baswedan:
Kapolri Idham Azis mengatakan dirinya tidak hanya akan mengurus kasus Novel Baswedan, ia juga akan mengusut kasus-kasus yang menjadi perhatian di KPK.
• BEGINI Tanggapan Titiek Soeharto Perihal Prabowo Jadi Menhan Kabinetnya Jokowi, Lalu Respon Tommy?
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YoutubeKompas tv, Senin (4/11/2019), Idham awalnya menegaskan dirinya tetap berkomitmen mengusut kasus Novel Baswedan.
"Saya tetap berkomitmen, seperti juga setelah fit and proper testwaktu di paripurna," jelas Idham di Gedung Merah Putih KPK, Senin (4/11/2019).
Sebelumnya, Idham telah menyatakan komitmennya untuk mengusut kasus Novel saat menjalani fit and proper test beberapa waktu yang lalu.
• Siswa-siswi SMPN 19 Batanghari Lebih Percaya Diri, Guru-gurunya Ikut Pelatihan Pembelajaran Aktif
Sama seperti janjinya dalam pengurusan kasus Novel, langkah pertama yang ia ambil adalah memiliki Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim).
"Secepatnya nanti saya akan memilih Kabareskrim,” ujar Idham.
Dalam memilih orang untuk menjadi Kabareskrim, Idham mengatakan akan memilih perwira terbaik.
Ia menambahkan yang menjadi fokus utamanya adalah kecepatan waktu untuk mengusut kasus Novel.
• Jose Mourinho Resmi Gantikan Mauricio di Kursi Pelatih Tottenham Hotspurs, Mampu Dongkrak Prestasi?
"Tentu nanti kita akan cari perwira yang terbaik, tapi komitmennya adalah secepatnya," tegasnya.
Idham mengatakan setelah pemilihan Kabareskrim dirinya akan dengan segera mengungkap kasus penyerangan Novel Baswedan.
Tidak hanya kasus Novel, Idham juga akan mengusut kasus-kasus yang menjadi perhatian di KPK.
"Kalau sudah itu (pemilihan Kabareskrim) kita akan mengungkap, baik kasus Novel maupun kasus-kasus yang menjadi atensi yang terjadi di KPK," kata Idham.
Ketua KPK Agus Rahardjo menyampaikan terimakasihnya terhadap pihak kepolisian atas dukungan dan kerjasama selamaKPK melakukan operasi di pusat dan daerah.
• TERUNGKAP Teguran Sahabat Sebelum Cecep Reza Meninggal, Bahas Soal Kebiasaan Merokok
"Kami mengucapkan terima kasih atas operasi yang dilakukan kpk selalu mendapat dukungan, baik yang di pusat maupun daerah," kata dia.
Agus berharap hubungan antara KPK dan Polri semakin solid dan baik.
"Mudah-mudahan soliditas kita ke depan antara KPK dan Polri semakin baik," jelasnya.
Video selengakpnya dapat dilihat mulai menit awal:
Jokowi Beri Idham 1 Bulan untuk Ungkap Kasus Novel
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (1/11/2019), Jokowi menyampaikan pesannya kepada Kapolri baruIdham Azis setelah dirinya resmi melantik Idham.
• Divonis 17 Tahun, Ini Hal-hal yang Memberatkan dan Meringankan Pembunuh Kades Sekampil Bungo
Seusai melantik Idham sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019), Jokowi memberikan batas waktu untuk menyelesaikan kasus Novel.
"Saya sudah sampaikan ke Kapolri baru, saya beri waktu sampai awal Desember," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat sore.
Namun Jokowi tidak menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh wartawan.
Pertama, ketika dirinya ditanya oleh wartawan terkait pembentukan tim gabungan pencari fakta independen jika sampai Desember, kasus Novel belum selesai.
• DETIK-DETIK Salju Puncak Himalaya Mencair, Mayat-mayat Bermunculan: Jasad Para Pendaki Terbujur Kaku
Kepada Kapolri terdahulu Tito Karnavian, Jokowi sempat memberikan tenggat waktu tiga bulan untuk mengungkap kasus tersebut.
Namun Tito gagal mengungkap kasus tersebut, dan sekarang diangkat oleh Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Komitmen Idham Selesaikan Kasus Novel
Sebelum dirinya dilantik menjadi Kapolri, Idham Azis berkomitmen dirinya akan segera menuntaskan kasus Novel Baswedan.
• Syok Terima Surat Tagihan Tunggakan Pajak Mobil Mewah Rp 200 Juta, Berawal dari Teman
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (30/10/2019), Idham mengatakan dirinya akan segera membentuk Kabareskrim baru untuk mengungkap kasus Novel Baswedan.
"Nanti begitu saya dilantik (sebagai Kapolri), saya akan menunjuk Kabareskrim baru dan nanti saya beri dia waktu untuk segera mengungkap kasus itu (Novel Baswedan)," kata Idham usai rapat pleno Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Idham mengatakan Kabareskrim baru akan segera dibentuk pada Jumat (1/11/2019).
"InsyaAllah hari Jumat nanti," ujarnya.
KPK Minta Polri usut Kasus Novel dan Penyerangan Terhadap Pegawainya yang Lain
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (1/11/2019), Juru Bicara (Jubir) KPK Febri Diansyah mengatakan Idham Azis yang baru saja dilantik menjadi Kapolri berharap Polri mengusut semua pelaku penyerangan pegawai KPK.
• Hingga Hari Ini, Pendaftar CPNS 2019 Pemkot Sungai Penuh Sudah 2.500 Orang
"Harapan KPK, pelaku-pelaku penyerangan pegawai KPK," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (1/11/2019).
Febri juga berharap agar Polri mengusut pelaku teror terhadap rumah dua pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarief.
"Dan juga bahkan teror terhadap rumah dua Pimpinan KPK Pak Agus dan Pak Laode itu bisa juga diungkap," tambahnya.
Mewakili KPK, Febri ingin agar kerjasama antara KPK dan Polri menjadi lebih kuat.
"Tadi Ketua KPK hadir di pelantikan Kapolri dan tentu ini sekaligus sebagai bentuk, katakanlah, ucapan selamat dan harapan KPKjuga agar KPK dan Polri lebih kuat kerjasamanya ke depan," ujar Febri.
• KRONOLOGI Remaja 12 Tahun Diperkosa Kakek Sendiri di Ruang Tamu, Begini Kondisi Remaja Itu!
Kemudian saat ditanya soal pernyataan Jokowi yang memberikan tenggat waktu hingga Desember untuk usut kasus Novel, Febri hanya memberikan jawaban singkat.
"Kita tunggu saja," katanya.
Novel Pesimis Kasusnya Terungkap
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (31/10/2019), Novel mengakui dirinya sedikit pesimis dengan komitmen Idham Azis untuk menyelesaikan kasus penyerangan terhadap dirinya.
"Tentunya selain dari saya mengatakan bahwa sedikit agak pesimistis, sedikit kecewa," jelas Novel di kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).
Meskipun ada rasa pesimis, Novel mengatakan dirinya tetap akan meminta Idham Azis untuk mengungkap kasus yang menimpa dirinya.
"Tapi tetap mendesak kepada Pak Idham tetap punya tanggung jawab sebagai Kapolri untuk mengungkap," ungkap Novel.
Sepupu dari Anies Baswedan itu mengatakan sebenarnya kasus penyerangan dirinya tidak sulit untuk diungkap.
"Jadi saya pikir saya yakin sebagaimana yang saya sampaikan bahwa perkara ini enggak sulit," sebutnya.
• Usai Temuan 39 Mayat Imigran di Kontainer, Kini 25 Imigram Ditemukan di Truk Berpendingin di Kapal
Ia menjelaskan sebenarnya Polri sudah mampu menangkap pelaku yang bersalah.
Tapi setelah menunggu lama tidak ada perkembangan baru dalam kasusnya.
"Kenapa? Sejak awal saya sudah dapat info bahwa Polri sebetulnya sudah bisa dapat kok pelakunya. Tapi kan 4 bulan kemudian setelah itu saya tunggu enggak ada," ungkapnya.
Lebih lanjut, Novel menjelaskan pernyataan tersebut ditujukan bukan hanya untuk kasus dirinya.
Ia menjelaskan, seluruh serangan terhadap anggota dari KPK tidak ada yang diusut hingga tuntas.
• VIDEO: Dua Terdakwa Pembunuhan Kepala Desa di Bungo Divonis 17 Tahun
"Ini bukan saja seorang diri saya, bayangkan semua serangan kepada orang KPK enggak ada yang terungkap. Sampai yang ada CCTV-nya yang buktinya jelas enggak terungkap, terus mau yang mana lagi," katanya. (TribunWow.com/Anung Malik/Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Hadapan Kapolri, Anggota Komisi III Minta Polisi Tak Berperut Buncit"