Erick Thohir Kesal dengan Petinggi BUMN yang Satu Ini, Disaat Rugi Malah Makan di Restoran Mewah
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir rupanya pernah merasa kecewa kepada salah satu petinggi di BUMN.
Erick Thohir Kesal dengan Petinggi BUMN yang Satu Ini, Disaat Rugi Malah Makan di Restoran Mewah
TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir rupanya pernah merasa kecewa kepada salah satu petinggi di BUMN.
Hal ini disampaikan oleh staf Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
Dimana kekecewaan itu dikarenakan bos BUMN yang dimaksud makan di restoran mewah, padahal perusahaan yang dipimpin tengah memiliki masalah finansial.
"Pak Erick sempat keras ngomong, beliau katakan pernah ke salah satu restoran di Thamrin bertemu dengan eksekutif BUMN, makan ditempat cukup mahal mewah tapi ketika dilihat keuangan BUMN tersebut rugi," kata Arya di Kementerian BUMN, Rabu (20/11/2019).
• Jose Mourinho Resmi Gantikan Mauricio Pochettino Jadi Manajer di Tottenham Hotspur
• VIDEO: Dua Terdakwa Pembunuhan Kepala Desa di Bungo Divonis 17 Tahun
Menurut dia, sebagai petinggi BUMN seharusnya bisa prihatin terhadap kondisi perusahaan saat sedang merugi.
Apalagi kerugian BUMN, katanya, merupakan kerugian untuk negara.
"Bukan tidak boleh (makan di restoran mewah), untuk sesuatu yang layak kita dapatkan. Tapi harus punya hati dan akhlak ketika perusahaan rugi ya mereka ikut prihatin (sesuaikan) gaya hidup," ucapnya.
"Kalau dia pengusaha swasta punya uang sendiri, kalau rugi yang kena keluarganya. Kalau BUMN rugi larinya ke negara," tambahnya.
Untuk itu, Erick Thohir berpesan agar para petinggi BUMN mempunyai akhlak yang baik.
Hal itu sebagai bekal untuk membawa BUMN menjadi perusahaan berkinerja baik.
"Pak Erick juga sampaikan bahwa bila BUMN baik maka ekonomi Indonesia juga baik, Pak Erick sampaikan juga dibutuhkan akhlak baik para pemimpin BUMN ini," kata Arya.

KPK Surati Menteri BUMN Erick Thohir, Harap Dirut PT Jasa Marga Penuhi Panggilan
Selain itu, Menteri Erick Thohir juga pernah bertindak tegas kepada salah satu pimpinan direksi di BUMN.
Hal ini dilakukan Erick Thohir usai dirinya mendapat surat dari pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).