Kisah Militer RI

KOMPI C Dihujani Peluru Penembak Runduk, Kopassus, Denjaka & Paskhas Redakan Konflik Saparua 1999

TRIBUNJAMBI.COM - Hingga kini peristiwa yang terjadi di Saparua, Ambon, pada 1999 tak akan pernah terlupakan dari ingatan.

Editor: ridwan
Pasukan Kopassus, Kopaska, Denjaka 

Yudi melakukan tindakan berani.

Dia berlari di belakang tandu untuk menjadi tameng hidup bagi para prajuritnya yang memegang tandu.

Saat tandu berhenti sejenak di bawah sebuah pohon Ketapang, tepat di perbatasan Kampung Sori Muslim dan Kristen, Kopda Asep memeriksa kondisi Serda Asrofi.

VIRAL Belasan Wanita Dilempar Cairan Sperma, Masukkan Tangan ke Celana, Tatap Wajah Korban

Paskhas TNI AU
Paskhas TNI AU (Surabaya Online)

Tarikan nafasnya makin lemah. Tamtama kesehatan itu lalu berbisik pada Yudi.

“Komandan, ini tidak akan sampai di kapal,” kata Asep.

Yudi mencoba bersikap bijak. 

Warga Tanjab Timur Keluhkan Ketersediaan Air Bersih, Pipa Pamsimas Tak Optimal

“Mari doakan yang terbaik,” ujarnya lirih.

Tubuh Asrofi terkulai melemah di pangkuan Asep yang dengan telaten merawat rekannya itu.

Suasana haru, di dalam hati masing-masing terucap doa pada Tuhan, agar prajurit terbaik itu bisa selamat dan kembali ke rumah menemui keluarganya.

Namun, hari itu takdir berkata lain, TNI kehilangan seorang prajuritnya di medan tugas Tanah Saparua.

Tepat di bawah Pohon Ketapang itu, Serda Asrofi gugur di pangkuan Kopral Asep Darma.

Yudi menolak memakamkan Serda Asrofi di desa Muslim atau Kristen.

Profil Princess Meganondo, Gadis dari Jambi yang Maju ke Miss World 2020

Dia membawa pulang jenazah anak buahnya itu.

Menyadarkan dua desa

Kejadian itu menyadarkan warga dua desa, bahwa tak ada keberpihakan Yon Gab di Ambon. Bahkan, salah seorang prajuritnya harus gugur karena mendamaikan kelompok yang bertikai.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved