Berita Nasional
Tak Mau Dilengserkan Mirip Ahok, Ridwan Saidi Singgung soal Masa Kerja Anies Baswedan Jadi Gubernur
Tak Mau Dilengserkan Mirip Ahok, Ridwan Saidi Singgung soal Masa Kerja Anies Baswedan Jadi Gubernur
Tak Mau Dilengserkan Mirip Ahok, Ridwan Saidi Singgung soal Masa Kerja Anies Baswedan Jadi Gubernur
TRIBUNJAMBI.COM - Tengah heboh dan jadi sorotan pemerintahan DKI Jakarta belakangan ini. Sampai-sampai beberapa program televisi membahas hal tersebut.
Satu diantaranya Indonesia Lawyers Club (ILC). Budayawan Betawi Ridwan Saidi menyampaikan argumennya terkait polemik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta saat hadir sebagai narasumber di Indonesia Lawyer Club (ILC), Selasa (12/11/2019).
Ridwan Saidi menyoroti kisruh anggaran DKI dengan mengkritik sistem acara ILC yang sudah berubah.
"Malam ini ILC mengubah sistem dari one man one vote, menjadi one man many vote. Sekian tahun saya mengikuti ILC, malam ini sistem ILC berubah. Alhamdulilah saya sempat mengalami," katanya.
• Sudah Disetop Karni Ilyas, Djarot Saiful Tetap Bela Ahok di ILC saat Debat dengan Taufiqurrahman
• Terungkap Alasan Ahok dan Anies Baswedan Ogah Hadir di ILC Bahas soal Anggaran DKI Jakarta
• Bandingkan Anies Baswedan dan Ahok, Pengamat Politik Ini Disemprot Karni Ilyas di ILC, Ini Reaksinya
Baginya hal sangat penting terkait dai Maju Kotanya, Maju Warganya adalah kebahagiaan warga.
• Sekda M Dianto Mundur, Edi Purwanto Yakin Tak Ganggu Pembahasan RAPBD Jambi
• Akhir Tahun Sisa Dua Bulan, Serapan Rp 1,5 Triliun APBD Muarojambi Masih Minim
• Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja Berhasil Melaju ke Babak Perempat Final Hong Kong Open
Bahagia tersebut diukur dari keberadaan rumah yang menjadi ikon suatu masyrakat, yang mampu menampung sejarah masyarakat itu sendiri.
"Kenapa tidak dipikirkan ini? Hal yang sangat penting bahwa kami ini kan, 'Maju kotanya, bahagia warganya'. Sebagai orang Betawi saya belum bahagia," katanya.
Ridwan meminta agar pemerintah bersedia mengusahakan yang terbaik demi kebahagiaan masyarakatnya, dan tidak melupakan jati dirinya sebagai kota yang memiliki sejarah.
Ridwan kemudian melanjutkan dengan argumennya terkait isu - isu yang menerpan Anies Baswedan.
"Apakah sebenarnya Anies ini sedang di pengapakan?, Anis Baswesdan ini sedang di pengapakan? Anies Baswedan ini diprasangka, berencana untuk mengambil bagian di Pilpres 1924?," katanya.
Namun, rupanya Ridwan salah mengucapkan tahun.
• KORBAN Gempa Bingung Salurkan Hasrat Bercinta, Sebulan di Tenda Pengungsian, Mau Pelukan Saja Susah
• Simak Jadwal Liga Inggris Pekan 13 Laga Bigmatch Manchester City vs Chelsea, Live Streaming
• KISAH Luhut Pandjaitan yang Dihabisi di Era Orba, hingga Karier Politiknya Moncer di Zaman Gus Dur
Hal tersebut pun terasa menyindir polemik yang sedang ramai diperbincangkan.
"Oiya ya salah ya ini, salah bicara, bukan salah anggaran," kata Ridwan yang lantas tertawa.
Budayawan tersebut mengaku salah bicara dan narasumber lain ikut tertawa dengan sindiran dari Budayawan Betawai tersebut.
"Saya salah bicara saja. Jadi 2024, (Anies) jadi dicurigai, diprasangkai akan maju. Dan dia belum bicara apa - apa," katanya.
Menurutnya, bila ada partai atau dari ketua umum partai memberikan dukungan untuk Anies, tidak mungkin dilarang.
"Mendukung ya mendukung, masa ya mau dilarang sama Pak Anies?," tuturnya.
Ridwan kembali menyinggung Anies yang sudah berjanji akan bekerja sebagai gubernur selama lima tahun penuh.
"Dia ucapkan akan bekerja 5 tahun penuh, sebagai gubernur. Dia tidak mau dilengserkan seperti bapak Ahok, yang dipuja-puja oleh bapak yang pakai baju batik (Yustinus Prastowo) ini. Karena itu memalukan," katanya.
• TERIMA Surat dari Pengacara Rizieq Shihab, Isinya Malah Buat Mahfud MD Heran! Bukan Surat Cekal Tapi
Untuk diketahui, Yustinus Prastowo hadir sebagai narasumber di acara ILC tersebut mengenakan baju batik warna cokelat.
Ridwan menambahkan, pelengseran yang dialami Ahok memalukan sekaligus pasti ada kesalahan yang dilakukan.
"Bagaimanapun orang dijatuhkan itu kan tentu kan ada kesalahannya? Jadi ya dijatuhkankan, ya tidak terpegang lagi. Kan namanya jatuh?," ujarnya.
Mengingat analogi yang disampaikan sebelumnya oleh Ridwan Saidi terkait pohon angsana, Ahok diibaratkan pohon angsana yang ditebang agar Anies dapat menduduki kursi gubernur.
"Ya kan dia ingin maju, dia ditebang Anies. Dia (Ahok) jatuh. Ya kan mau bilang apa?," tuturnya.
Yustinus Prastowo kemudian memberikan tanggapan terhadap argumen Ridwan, kata Yustinus kekalahan demokrasi tidak ada masalah.
"Saya rasa kekalahan dalam demokrasi tidak ada masalah?," ujar Yustinus menanggapi Ridwan Saidi.
Ridwan pun memberikan tanggapan kepada Yustinus.
• VIDEO: Viral, Aksi Orang Gangguan Jiwa Bantu Ambulans di Jalanan Padat Kendaraan
"Iya nggak ada masalah, cuma jangan nangis lah," tuturnya menimpali.
Dari rangkaian argumen Ridwan, menurut Ridwan seseorang harus berterus terang dengan keberatan yang orang tersebut miliki.
"Untuk kedepannya, kalau kita hendak menaruh keberatan terhadap cita - cita politik seseorang, yang belum tentu dia bercita - cita itu. Katakanlah terus terang," tegasnya.
Dia memberikan perumpamaan melalui sindiran sarkas.
"Misalnya, 'saya ngak kepengen anis jadi presiden' kan tinggal gampang bicara begitu," jelasnya.
Polemik Anggaran DKI Jakarta
Ridwan kembali memberikan komentar terkait anggaran DKI Jakarta yang masih menjadi polemik seusai diunggah oleh politisi PSI William Aditya Sarana.
"Nggak usah mencemplaki kasus anggaran, kalau cara jawanya gitu," ujarnya.
Dia mengingatkan politisi lain untuk tidak mencampuri urusan anggaran.
"Jadi jangan ke situ jalannya, tadi bicara transparan - transparan di dalam politik juga bisa lebih terbuka. Bisa lebih terus terang, bisa berkata terus terang dengan cara - cara yang baik tentunya kan?," tegasnya.
• Viral 3 Kasus Anak Bunuh Ibu Kandungnya Sendiri, Ada Gara-gara Tak Dibelikan Helm hingga Ditikam
Menurut Ridwan, teman yang dibahas ILC tersebut juga tidak lazim, karena membahas mengenai anggaran daerah.
Meski Ridwan tidak henti mengapresiasi Karni Ilyas dalam mengemas polemik tersebut.
"Malam ini sungguh berat materi yang dihidangkan oleh ILC menyangkut hal - hal yang tidak lazim kita bicarakan, yaitu anggaran. Nggak sederhana," tuturnya.
Ridwan lantas menceritakan masa dia menduduki kursi DPR kepada hadirin di ILC.
"Waktu saya masuk pertama kali jadi anggota DPR, saya dipercaya untuk (posisi) Pimpinan Komisi APBD, saya tidak bicara ke publik. Saya belajar dulu," ujarnya.
Dia menuturkan takut salah ketika berada di kursi DPR.
Saat itu bermitra bersama Ali Wardhana, dan Widjojo Nitisastro.
• Download Lagu MP3 Dangdut Koplo 4 Jam Nonstop, Video Nella Kharisma dan Via Vallen Full Album
"Karena mitra saya itu adalah Ali Wardhana, dan Widjojo Nitisastro. Saya takut salah," tuturnya.
Ridwan mengatakan meski usianya masih muda saat menjadi Anggota DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, 1977-1982 dan 1982-1987 dia tidak sembarangan membuka mulut.
"Walaupun usia saya muda, bukan gara-gara muda kita sembarangan. Asal ngejeplak saja mulut. Asal mangap," katanya.
Dia menuturkan usia muda bukan berarti asal membuka suara, harus dipertanggungjawabkan.
"Ya orang muda nggak apa - apa deh mulutnya asal terbuka, nggak bisa begitu. Saya muda waktu saya pimpinan DPR. Saya nggak mau. Saya belajarin, saya diam, baru sudah satu tahun baru berani bicara, kita sudah tahu lika - liku anggaran," tegasnya.
Ridwan menutup argumennya untuk mengingatkan kepada generasi muda agar tidak bertindak sembarangan, terkait kepentingan publik.
"Jadilah orang muda yang benar, supaya kita nanti bisa jadi orang tua yang benar," tuturnya. (Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ridwan Saidi Singgung Masa Kerja Anies Baswedan: Dia Tak Mau Dilengserkan seperti Bapak Ahok
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: