Berita Nasional
Jalan Karir Ahok Sebelum Dipilih Jadi Bos BUMN, dari Kontraktor, Gubernur hingga jadi Narapidana
Jalan Karir Ahok Sebelum Dipilih Jadi Bos BUMN, dari Kontraktor, Gubernur hingga jadi Narapidana
Jalan Karir Ahok Sebelum Dipilih Jadi Bos BUMN, dari Kontraktor, Gubernur hingga jadi Narapidana
TRIBUNJAMBI.COM - Ramai kabar ahok jadi bos BUMN, kabar itu muncul setelah Menteri BUMN, Erick Thohir memanggil mantan Gubernur DKI Jakarta itu ke kantornya.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok rencananya akan memimpin salah satu Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) strategis.
Menjadi salah satu tokoh paling kontroversial di Indonesia, Ahok pernah melakoni beberapa peran.
Mulai dari pengusaha kontraktor, kepala daerah, hingga berakhir di penjara.
• PASTI Jadi Petinggi BUMN, Ini Dua Posisi yang Dianggap Cocok Buat Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok
• KOMENTAR Sandiaga Uno Soal Rencana Ahok Menjadi Bos Salah Satu BUMN, Akui Kelebihan BTP
• RAMALAN 2020 Ahok, Puput Nastiti dan Veronica Tan: Beby Djenar Beber Soal Takdir dan Jurang Pemisah
Berikut rekam jejak Ahok:
Pengusaha
Dikutip dari buku Jejak Para Pemimpin (2014), selepas jadi sarjana teknik geologi dari Universitas Trisakti, Ahok memutuskan mengikuti jejak ayahnya menjadi pengusaha.
Pada 1989, ia pulang kampung ke Belitung dan mendirikan CV Panda. Perusahaan itu bergerak di bidang pertambangan, sebagai kontraktor PT Timah.
Selama dua tahun menjadi kontraktor, Ahok bermimpi menjadi pengusaha di bidang pembangunan yang lebih besar ia lagi.
Namun ia sadar untuk menjadi pengolah mineral, diperlukan modal yang besar serta manajemen yang profesional.
• Fakta Ustaz Taufik Hasnuri Sebelum Meninggal Dunia Hari Ini, Walau Sakit Tetap Terus Berdakwah
• Anak Bupati yang Tembak Kontraktor Resmi Ditetapkan Jadi Tersangka
• Sekda M Dianto Mundur, Ini Kriteria Pejabat yang Bisa Menggantikanya
Untuk itu, ia kembali ke Jakarta dan mengambil S2 di bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetia Mulya.
Setelah meraih gelar Magister Manajemen (MM), Ahok diterima bekerja di PT Simaxindo Primadya di Jakarta.
Perusahaan itu bergerak di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik.
Ahok berperan sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek.
Namun tak lama, Ahok ingin mengembangkan usahanya di Belitung sehingga berhenti bekerja dan pulang kampung pada 1992.