CEMBURU Buta, Benu Tega Pukul Pacarnya Pakai Besi Karena WA Teman PPL, Tiga Jari Tangan Patah
Nasib nahas menimpa Salomina Friskilia Samloi (23), mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
TRIBUNJAMBI.COM- Nasib nahas menimpa Salomina Friskilia Samloi (23), mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia dianiaya oleh pacarnya sendiri, Vence Dejetro Benu (26), akibat cemburu buta.
Vence juga merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan salah satu universitas swasta di Kota Kupang.
Pemicunya adalah pesan singkat yang masuk ke ponsel Salomina membuat Vence cemburu.
• BLAK-Blakan Muncikari Muda, Usia 18 Tahun Sudah Ahli Jual Ayam Kampus Tarif Hingga Jutaan Rupiah
• Teror SMS Hingga Ancaman Pembunuhan Makanan Sehari-hari, Bagi Kasi Intel Kejari Muarojambi
• Isi Percakapan Jokowi dan Luhut Bocor, Akhirnya Terungkap Tujuan Jadikan Prabowo Menteri
Vence pun menganiaya pacarnya dengan menggunakan sebatang besi.
Akibatnya, tiga jari tangan kanan Salomina patah.
"Penyebab penganiayaan itu, karena pelaku cemburu, saat membaca pesan masuk WhatsApp (WA) di handphone korban dari teman laki-lakinya," ungkap Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Bobby Jacob Mooynafi kepada Kompas.com, Jumat (8/11/2019) malam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui tersangka dan korban sudah berpacaran selama 11 bulan.
• Novel Baswedan Beri Peringatan Dewi Tanjung, Saling Lapor Kasus Air Keras Memanas
• Jarang Diketahui, Begini Awal Mula Presiden Joko Widodo Dipanggil Jokowi, Bukan Nama Sejak Kecil?
• PERUBAHAN Besar Keluarga Anang Hermansyah, Pasca Ashanty Divonis Idap Autoimun Hingga Aurel Bawel
Penganiayaan itu berlangsung pada Senin (4/11/2019) lalu, di kamar indekos milik tersangka, di Jalan Dalek Esa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Peristiwa bermula saat korban pergi ke indekos pelaku.
Saat keduanya sedang duduk, ada pesan singkat masuk ke ponsel korban.
Pelaku pun melihat bahwa pacarnya mendapat pesan dari teman laki-lakinya.
Melihat pesan WhatsApp itu, pelaku langsung bertanya ke korban siapa pengirim pesan tersebut.
Dijawab korban bahwa pengirim pesan adalah teman Program Pengalaman Lapangan (PPL) nya.
• Darmawan Salihin Menikahi Wanita Muda Cantik, Hotman Paris Sindir, Ingat Jessica Kopi Sianida?
• Live Streaming Final Fuzhou China Open 2019 Markus/Kevin Lawan Wakil Jepang, Jadwal Mulai 14.40 WIB
• Ahmad, Pahlawan Penyelamat Pecandu Narkoba di Sarolangun, Baru Setahun Sudah Selamatkan 88 Pasien
Namun, Vence tak percaya begitu saja dengan pengakuan pacarnya.
Keduanya pun bertengkar.
“Karena rasa cemburu begitu besar, tersangka langsung melakukan penganiayaan dengan memukul korban mengunakan besi,” ungkap Bobby.
Tak terima dianiaya, korban melaporkan kejadian itu ke Polres Kupang Kota.
Usai menerima laporan, polisi pun bergerak cepat dan menangkap pelaku.
• TERUNGKAP Asal Usul Nama Presiden JokowiTernyata Bukan Berasal dari Bahasa Jawa Tapi Perancis Loh!
Saat ini, Vence telah ditahan di rumah tahanan Mapolres Kupang Kota.
"Motif penganiayaan itu, sementara karena cemburu," kata Bobby.
Cemburu Membawa Maut, Kuli Angkut Tusuk Sepupunya hingga Tewas
Deden Sujana (23) tewas seketika setelah ditusuk OR alias Rohmat (19) di dada kirinya pada Minggu 27 Oktober 2019 sekira pukul 03.00 WIB.
Peristiwa penusukan terjadi di Pasar Induk Caringin, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan/Kecamatan Babakan Ciparay (Bacip), Kota Bandung.
Peristiwa ini dipicu rasa cemburu korban Deden kepada pelaku Rohmat. Baik korban dan pelaku merupakan kuli angkut di Pasar Induk Caringin.
Kapolsek Babakan Ciparay Kompol Sukaryanto menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Dipicu rasa cemburu
Menurut Sukaryanto perisitiwa ini berawal saat Rohmat, Deden dan seorang perempuan bernama Ike sedang kumpul.
Mereka berkumpul sambil menenggak minuman keras jenis tuak di Los E5 Nomor 108, Pasar Induk Caringin.
Dalam kondisi mabuk, percekcokan pun terjadi antara korban dan pelaku.
Hal tersebut dipicu lantaran korban yang cemburu terhadap tersangka yang disangka berpacaran dengan Ike.
Rohmat sebenarnya sudah menjelaskan bahwa mereka tidak berpacaran. Namun korban tak percaya.
Perkelahian pun terjadi. Korban yang memiliki tubuh lebih besar sempat memukul wajah pelaku beberapa kali.
Perkelahian sempat dilerai
Perkelahian antar kuli angkut ini pun sempat dilerai. Namun, sepertinya Rohmat masih menyimpan dendam dan sakit hati.
Pelaku pun kemudian pergi meninggalkan lokasi, bukannya pulang, Rohmat malah meminjam sebilah pisau ke pedagang pecel lele tak jauh dari lokasi.
"Pelaku kemudian kembali ke lokasi, dan menghujamkan pisau ke dada kiri korban," kata Sukaryanto di Mapolsek Babakan Ciparay, Kamis (31/10/2019).
Rohmat kemudian meninggalkan Dede yang saat itu terkapar bersimbah darah di tengah pasar.
Polisi yang menerima laporan tersebut kemudian datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasilnya sebilah pisau sepanjang 23 sentimeter diamankan petugas sebagai barang bukti. Sedang jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.
Korban dan pelaku masih saudara sepupu
"Korban meninggal di lokasi, tusukan mengenai jantung," katanya.
Rohmat sendiri ditangkap di kediamannya Minggu siang.
Atas perbuatannya dia dijerat Pasal 338 juncto Pasal 351 ayat (3) tentang pembunuhan dan penganiayan dengan hukuman di atas 5 tahun pidana.
Tersangka Rohmat mengaku sakit hati terhadap korban yang ternyata saudara sepupunya.
Menurut Rohmat, korban kerap memukul dan meminta uang untuk membeli minuman keras.
"Kalau enggak di kasih suka marah dan mukul," katanya.