TERKUAK Penyebab Ratusan Babi Mati dan Bangkainya Mengapung di Sungai, Ternyata Bukan Dibunuh Tapi

Ratusan bangkai babi yang mengapung di Sungai Bedera, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Sumut, Selasa (5/11/2019), diduga terserang hog chol

Editor: rida
Kompas.com
Seorang petugas kecamatan mengecek ke lapangan di Sungai Bedera di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Selasa siang tadi (5/11/2019). Camat Medan Marelan, M. Yunus mengancam pelakunya untuk dibawa ke ranah hukum karena pencemaran.(Istimewa) 

Namun demikian, keberhasilan pencegahan itu tergantung kepada masyarakatnya. Karena tidak semua bisa terpantau oleh pemerintah.

ABK Asal Jawa Tengah, Jadi Korban Perampasan di Kota Jambi, Polisi Ringkus 2 Pelaku

Dikaitkan dengan Kisah di Layangan Putus, Selebgram Lola Diara Bereaksi Keras, Beneran Pelakor?

Masalah Batas Wilayah Desa, Pemkab Sarolangun Kejar Program Kebijakan One Map Policy

Pernah terjadi di 2009

Serangan hog cholera bukan baru pertama kali terjadi di Sumatera Utara. Azhar mengatakan, wabah itu telah memusnahkan babi di Sumut 20 tahun yang lalu.

Sedangkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatetera Utara, Mulkan Harahap mengatakan, wabah itu terjadi pada 2009.

Namun demikian dia tidak merinci berapa banyak populasi ternak babi saat itu.

Sedangkan saat ini, di Sumatera Utara tercatat ada sebanyak 1,2 juta ekor ternak babi.

Angka tersebut belum ditambah dari populasi ternak babi milik perusahaan.

"Dari angka itu, ada 4.682 ekor ternak babi yang mati karena hog cholera," katanya.

HADAPI Sidang Tuntutan, Komedian Nunung Berjalan Pincang, Ada Apa?

Ari Lasso Sebut Ahmad Dhani Orang Paling Ndablek, Tapi Ada Kelebihannya yang Bikin Sukses

Peringatan Maulid Nabi, Ustaz Tengku Zulkarnain Isi Tablig Akbar di Masjiid Agung Al Mubarak, Bungo

BLAK-BLAKAN Ashanty Sempat Minta Cerai Dari Anang Hermansyah, Ungkap Penyebab Keguguran Anak Pertama

Masih aman Dikonsumsi Azhar menyampaikan, kolera babi sampai saat ini hanya menyerang pada babi.

Meskipun penularannya bisa terjadi melalui udara, tapi hingga kini belum ditemukan virus tersebut menular ke manusia.

Dengan demikian, ternak babi yang terkena hog cholera masih aman dikonsumsi. Hog cholera, kata dia, berbeda dengan African swan fever (ASF).

Menurutnya, hinga saat ini yang menyerang pada ternak babi di Sumut masih hog cholera.

Jika pun ditemukan adanya serangan ASF, maka yang menyatakan itu adalah terletak pada kewenangan menteri pertanian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Bangkai Babi yang Mengapung di Sungai Bedera Medan Diduga Terserang Virus Kolera"

Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro
Editor : David Oliver Purba

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved