Kisah Militer RI

Kala Pasukan Kopaska Pakai Kondom Demi Misi Rahasia Agar Tetap Berjalan Sesuai Rencana

Kala Pasukan Kopaska Pakai Kondom Demi Misi Rahasia Agar Tetap Berjalan Sesuai Rencana

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Pinterest
Kopaska TNI AL 

Kala Pasukan Kopaska Pakai Kondom Demi Misi Rahasia Agar Tetap Berjalan Sesuai Rencana

TRIBUNJAMBI.COM - Bisa dikatakan sebagai kisah unik pasukan elite TNI AL dalam menjalankan misi berbahaya.

Kala itu perjuangan pasukan elite Indonesia yang rela bertaruh nyawa demi mengamankan daerah teritorialnya dari tangan Belanda.

Hal itu terjadi Pada 1962, ketika pemerintah RI melancarkan operasi militer bersandi Operasi Trikora untuk merebut Irian Barat (Papua) dari tangan Belanda, semua kekuatan militer yang dimiliki oleh Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI/TNI) dikerahkan.

Pasukan khusus seperti Komando Pasukan Gerak Tjepat AURI, RPKAD (TNI AD), dan Kopaska (TNI AL) juga dikerahkan untuk melakukan misi penyusupan, sabotase, intelijen, dan melancarkan perang secara gerilya.

Pasukan Kopaska meski menjadi ujung tombak dalam pertempuran di laut ternyata menjadi pasukan yang paling akhir dikirimkan ketika APRI akan melancarkan serangan besar-besaran melalui operasi militer bersandi Jayawijaya.

Konflik Perairan Natuna, Kapal Perang Malaysia Pernah Diancam 1 Personel Kopaska, Ancam Mau Dibom

Gabungan Kopassus Kopaska Denjaka Kejar Perompak sampai Pantai, Habisi, Mirip Film Captain Phillip

Bonyok-bonyok, Maling Masuk Rumah Pasukan Elite Bertopeng Tengkorak, Satu Tewas oleh Peluru Kopaska

SUKSES Besar Kopassus, Denjaka & Kopaska Bebaskan Sandera Kapal Sinar Kudus: SBY Sempat Tidak Yakin

Kopaska
Kopaska (TribunJabar.com)

Pasukan Kopaska yang diberangkatkan dari Jakarta ke Surabaya melalui misi sangat rahasia kemudian menuju ke gudang senjata PAL (Penataran Angkatan Laut) untuk mengambil senjata dan bahan peledak serta peralatan khusus lainnya.

Tapi mereka terkejut karena hampir semua senjata telah digunakan oleh pasukan lain dan sukarelawan demi melaksanakan operasi tempur Jayawijaya.

Pasukan Kopaska yang memiliki motto Tan Hana Wighna Tan Sirna (Tidak Ada Rintangan yang Tidak Dapat Diatasi) pun tetap memiliki semangat tempur tinggi meski hanya berbekal persenjataan yang tersisa.

Persenjataan itu antara lain senapan laras panjang yang hanya efektif untuk keperluan pertempuran jarak dekat seperti Madsen M-50 buatan Denmark.

Padahal idealnya personel Kopaska bersenjata senapan serbu AK-47 buatan Rusia mengingat demi mendukung Operasi Trikora, APRI telah membeli senapan AK-47 dalam jumlah besar.

Ilmu Kebal Ala Kopassus Dalam Misi, Tiga Pendekar Banten Ikut Serta Bebaskan Sandera dari Ilmu Hitam

Kasus Korupsi SMK Bagimu Negeri, Santi Wirda Serang Balik Berkas Tuntutan Jaksa dalam Eksepsi

5 Nama Diseleksi Jokowi Jadi Dewan Pengawas KPK, Ahok dan Antasari Ada? Yusril Ihza Miliki Peluang

Kopaska TNI AL
Kopaska TNI AL (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Semula personel Kopaska juga kesulitan menemukan alat pemicu bahan peledak di gudang PT PAL karena telah dibawa oleh pasukan lain.

Tapi beruntung mereka masih menemukan beberapa gulung kabel firecordyang merupakan kabel berisikan bahan peledak berkekuatan tinggi dan bisa difungsikan sebagai pemicu bahan peledak.

Namun, dalam misi tempurnya, pasukan Kopaska juga selalu dibekali kondom dalam jumlah banyak untuk kepentingan membungkus bahan peledak atau detonator yang akan digunakan untuk operasi bawah air (underwater demolition).

Saat itu kebetulan setiap personel Kopaska hanya mendapat pembagian kondom dalam jumlah terbatas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved