Pisau Kopassus Didesain Khusus Menembus Iga dan Menusuk Jantung
Pasukan elite TNI Angkatan Darat Indonesia, sudah kondang di dunia. Pasalnya beberapa prestasinya membuat nyali lawan menciut.
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan elite TNI Angkatan Darat Indonesia, sudah kondang di dunia. Pasalnya beberapa prestasinya membuat nyali lawan menciut.
• Rahasia Kekuatan Super Kopassus, Tak Bisa Dipecahkan Militer Negara Lain, Para Jenderal Dikumpulkan
• Preman Insyaf Jadi Kopassus, Beberapa Kali Ikut Tes Akhirnya Lolos dan Naik Pangkat 17 Kali
Pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and Assault di Wina, Austria, Kopassus meraih peringkat dua dalam melakukan operasi militer strategis, seperti intelijen, pergerakan, penyusupan, penindakan.
Kopassus juga terkenal dengan operasi pembebasan sandera dalam pesawat Garuda Airline Woyla pada tahun 1981 hingga ekspedisi mendaki puncak Gunung Everest dan berhasil menjejaki kakinya di puncak tertinggi dunia itu di tahun 1997.
Kehebatan Personel Kopassus tidak terlalu bergantung dan mengandalkan teknologi canggih.
Tiap anggota Kopassus memiliki kemampuan bela diri yang cakap. Saking hebatnya, disebutkan satu prajurit Kopassus sebanding dengan lima prajurit biasa.
Kemampuan yang dimiliki anggota Kopassus, antara lain kemampuan bela diri, bertahan hidup (survival), kamuflase, strategi, daya tahan, gerilya, membuat perangkap dan lain-lain.
Ternyata, satu di antara senjata yang menjadi penunjang dan andalan personel Kopassus, yaitu pisau komando.
Sekilas, pisau ini terlihat biasa. Namun, pisau ini memiliki keistimewaan.
Anda pernah lihat gapura bentuk pisau kalau masuk ke wilayah Kopassus di Cijantung atau pernah lihat tugu pisau komando di pantai Permisan Cilacap tempat pembaretan prajurit Kopassus, atau gambar pisau yang ada di salah satu logo Kopassus?
Kopassus memang identik dengan pisau berbilah dua. Tapi, tidak banyak yang tahu soal pisau ini.
Mengapa pisau itu kehadirannya begitu fenomenal di dunia pasukan khusus, terutama di kalangan Kopassus?
Namanya Fairbairn & Sykes.
Ide pembuatan pisau itu muncul dari William Ewart Fairbairn, yang saat itu mendapat tugas khusus sebagai kepala polisi di Shanghai, Tiongkok.
Menurut bukuWeapon, a Visual History of Arms and Armours, pada 1930-an terjadi banyak pertempuran antar geng di Shanghai.
Fairbairn berpikir anggotanya harus dibekali sebuah senjata beladiri jarak dekat.