Perjalanan Uang Suap di Jambi
Juber Nyaris Jadi Tumbal Fraksi, Distribusi Uang Suap Ketok Palu RAPBD yang Seret Zumi Zola ke Sel
Victor menanyakan apakah sidang paripurna tidak akan kuorum bila tidak diberikan uang ketok palu untuk anggota
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Duanto AS
Apa guna uang itu?
Uang itu merupakan total jumlah uang ketok palu yang ia terima pada 2016 dan 2017.
Saat di sidang, Elhelwi mengaku menyimpan uang ketok palu yang diberikan kepadanya selama satu tahun.
Sejak itu pula ia merasa tidak bisa tenang.
"Saya dapat uang Rp 600 juta. Diserahkan malam jam 20.00. Saya kemudian dapat kabar OTT malam besoknya,” ungkapnya.
Seketika ketakutan melandanya, dan terbayang akan dipenjara.
Ia kemudian memilih meninggalkan Jambi.
“Saya langsung berangkat ke Bungo. Saya empat empat hari di sana. Saya ketakutan," kata Elhelwi.
Setelah dari Bungo, ia meletakkan uang berpindah-pindah karena merasa tak tenang.
"Uangnya saya pindah-pindah, saya taruh kamar saya, saya pindahkan lagi ke kamar lain, lalu pindah-pidahin, Yang Mulia," ungkap Elhelwi.
Elhelwi juga mengaku tidak berani menghubungi siapapun.
Akhirnya ia mengikuti saran dari penasihat hukumnya.
"Saya sudah kembalikan uangnya Januari 2019. Selama saya terima uang sampai sudah saya serahkan saya tidak tenang yang mulia," terangnya.
Elhelwi memiliki peran besar dalam proses terjadinya suap dari eksekutif kepada legislatif, yang bertujuan untuk pengesahan RAPBD jadi APBD Provinsi Jambi 2018.
Satu di antara peran Elhelwi adalah mendesak Saifuddin, yang saat itu Asisten III Setda Provinsi Jambi, agar memberi kejelasan tertulis tentang jumlah dan penyerahan uang ketok palu.
Hakim menanyakan soal pertemuan antara Elhelwi dengan Supriono dan Saifuddin di sebuah hotel berbintang di Jambi.
Pertemuan itu sebelum sidang paripurna pengesahan APBD. Hakim menanya apakah saat itu Elhelwi minta dibuatkan komitmen uang ketok palu secara tertulis.
Elhelwi awalnya mengaku tidak memaksa Saifuddin membuat surat perjanjian memberikan uang ketok palu.
Pengakuannya, saat itu hanya meminta kepastian saja dari Saifuddin.
"Kan waktu sudah mendesak yang mulia. Saya waktu itu tidak berani lama-lama di hotel. Saya cuma lima menit ketemu mereka," jawab Elhelwi.
"Tapi kamu yang memaksa kan, buat surat pernyataan itu? Pakai pena siapa? Tidak ada pena kan di sana, akhirnya sampai pinjam pena hotel," desak hakim.
"Iya Yang Mulia, saya menyesal. Saat itu kondisinya mau cepat selesai saja Yang Mulia," jawab Elhelwi.
Subscribe Youtube
• Deretan Mobil bekas Rp 20 Jutaan - Suzuki Esteem Toyota Great Corolla Toyota Kijang Super Timor SOHC
• Daftar Harta Kekayaan 14 Artis Anggota DPR RI, Punya Utang Mulan Jameela Lebih Besar dari Artis Ini
• Daftar Lengkap UMP 2020 untuk 34 Provinsi di Indonesia, Kenaikan 8,51 Persen