Berita Nasional

Jokowi Ungkap Bakal Banyak Wajah Baru di Menteri Kabinetnya, Bocoran Ada yang dari Kepala Daerah

Jokowi Ungkap Bakal Banyak Wajah Baru di Menteri Kabinetnya, Bocoran Ada yang dari Kepala Daerah

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Instagram @jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

Menurut Jokowi, menteri muda itu usianya ada yang bawah 35 tahun, bahkan ada di bawah 30 tahun.

Gadis Cantik Ini Tewas Dibunuh Pelanggannya, Protes Hubungan Intim Kelamaan, Pelaku Pakai Tisu Magic

Jokowi mengatakan calon menteri muda tersebut berasal dari kalangan profesional.

Tak hanya itu, calon menteri itu memiliki pengalaman manajerial yang kuat.

"Mereka berasal dari profesional, bukan partai. Punya pengalaman manajerial yang kuat," ungkap Jokowi.

Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta 7 Desember 2016.
Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta 7 Desember 2016. (dok.Kemenpar)

Saat ditanya apakah calon menteri tersebut berasal dari perusahaan start up, Jokowi hanya tersenyum.

Ia menyebutkan banyak nama masuk saat menyaring nama-nama calon menteri muda.

"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," ujarnya.

Calon menteri muda ini nantinya akan menempati kementerian baru.

Maka dari itu Jokowi menyebutkan yang dibutuhkan adalah manajerial kuat.

"Makanya dibutuhkan manajerial yang kuat," tandasnya.

5. Komposisi 45 Persen dari Parpol, PDIP Terbanyak

Jokowi menyatakan bahwa Kabinet Kerja pada periode mendatang akan diwarnai gabungan menteri dari profesional dan unsur partai politik.

Secara spesifik, Jokowi menyatakan bahwa komposisi menteri dari partai politik memiliki porsi yang sedikit lebih kecil ketimbang kalangan profesional.

"Partai politik bisa mengusulkan, tetapi keputusan tetap di saya. Komposisinya 45 persen," kata Jokowi saat bertemu pimpinan media massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Dengan demikian, maka perbandingan menteri dari kalangan profesional dengan unsur partai politik adalah 55 persen berbanding 45 persen.

Dengan komposisi ini, partai koalisi pendukung Jokowi akan mendapat 15 kursi sementara sisanya 19 kursi akan diisi profesional.

Berdasarkan komposisi ini, Jokowi yakin pemerintahan akan berjalan secara efektif.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto duduk di barisan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Berbeda dengan ketua umum parpol pendukung Jokowi lainnya.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto duduk di barisan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Berbeda dengan ketua umum parpol pendukung Jokowi lainnya. (Ist/Tribunnews.com)

Apalagi, saat ini Jokowi didukung lebih dari 50 persen partai politik yang ada di parlemen.

Dalam Pemilu Legislatif 2019, partai pendukung Jokowi berhasil mendapatkan perolehan suara sekitar 62,71 persen suara nasional atau 60,3 persen kursi parlemen.

Partai tersebut adalah PDI-P, Partai Nasdem, Partai Golkar, PKB, PPP, Partai Hanura, PKPI, PSI, Partai Perindo, dan PBB.

Jumlah dukungan ini lebih besar dibandingkan saat Jokowi menjadi kepala daerah, baik itu wali kota Solo atau gubernur DKI Jakarta.

"Dulu waktu saya di Solo, di Jakarta, itu tidak masalah," kata Jokowi.

Dalam kongres V PDIP, Kamis (8/8/2019) lalu, Jokowi menjamin bahwa PDIP bakal mendapatkan kursi terbanyak.

Sidang SMB di Jambi, Saya Tahu Suami Saya Kerjanya Apa, Kami Cuma Petani

Jaminan itu disampaikan Jokowi menjawab permintaan Megawati agar menteri dari PDIP di Kabinet Jokowi-Maruf lebih dari empat.

Meski tidak merinci berapa jumlah menteri dari PDIP di kabinet mendatang, Jokowi menjamin PDIP bakal dapat paling banyak dibanding parpol lain.

"Tapi yang jelas PDIP pasti yang paling terbanyak (jumlah menterinya). Itu jaminannya saya," tegas Jokowi.

6. Jaksa Agung Bukan dari Parpol

Jokowi menyebut dalam Kabinet Jokowi-Maruf mendatang, jabatan Jaksa Agung bakal diserahkan bukan dari kalangan parpol.

Jokowi juga menegaskan bahwa Jaksa Agung mendatang tidak berasal dari representasi partai politik.

"Tidak dari partai politik," kata Jokowi, Rabu (14/8/2019) dikutip dari Kompas.com.

Jokowi mengatakan, dalam sejarahnya Jaksa Agung bisa juga dari luar Kejaksaan Agung.

Jaksa Agung, HM Prasetyo (tengah) menerima surat permohonan dari Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka (kanan) dan terpidana kasus pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Baiq Nuril Maknun (kiri) seusai melakukan pertemuan di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019). Dalam pertemuan tersebut, Rieke Diah Pitaloka dan Baiq Nuril menyerahkan 132 surat permohonan dari sejumlah pihak untuk penangguhan eksekusi terhadap Baiq Nuril. Tribunnews/Jeprima
Jaksa Agung, HM Prasetyo (tengah) menerima surat permohonan dari Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka (kanan) dan terpidana kasus pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Baiq Nuril Maknun (kiri) seusai melakukan pertemuan di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019). Dalam pertemuan tersebut, Rieke Diah Pitaloka dan Baiq Nuril menyerahkan 132 surat permohonan dari sejumlah pihak untuk penangguhan eksekusi terhadap Baiq Nuril. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Meski begitu, dia belum memastikan apakah ini berarti Jaksa Agung akan diisi dari eksternal Korps Adhyaksa.

Merujuk pernyataan Jokowi ini, Jaksa Agung saat ini, HM Prasetyo diperkirakan kuat bakal tak akan menduduki kembali jabatan Jaksa Agung di Kabinet Jokowi-Maruf mendatang.

Pasalnya, HM Prasetyo merupakan kader Partai NasDem.

(Tribunnews.com/Daryono)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Joko Widodo Bocorkan Banyak Wajah Baru Jadi Menteri Kabinet Kerja Jilid II

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved