Buzzer Istana Beraksi? Blak-blakan Trik Manipulasi Trending Twitter dan Facebook (2)
Pengamat media sosial Enda Nasution menjelaskan buzzer adalah akun-akun di media sosial yang tidak mempunyai reputasi untuk dipertaruhkan.
Kampanye lewat jalur resmi atau lewat influencer ini biasanya lebih efektif sampai ke khalayak yang jadi target mereka.
Pesannya pun terasa lebih asli dibanding memanfaatkan pasar gelap.
Peneliti Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) Rinaldi Camil mengatakan saat ini bot masih digunakan.
Namun fungsinya hanya untuk meningkatkan frekuensi kicauan, membantu mencapai trending topic dan meningkatkan awareness.

Bot merujuk pada program aplikasi yang berjalan secara otomatis. Jadi, bot adalah mesin atau robot.
Dalam konteks ini, percakapan yang dilakukan bot bukanlah percakapan natural warganet.
Namun, percakapan yang direkayasa dengan bot dapat memicu percakapan natural warganet.
Bot dapat digunakan untuk mendukung tagar dan percakapan para influencer.
Sebab influencer biasanya punya pengikut yang lebih sedikit dan tersegmentasi.
Sementara buzzer punya lebih banyak pengikut dan mampu mendengungkan percakapan lebih luas.
"Para influencer yang mampu membuat engagement," kata Rinaldi.
Bersambung.
Nantikan artikel selanjutnya... Buka-bukaan soal Buzzer (3): Akun-akun Palsu yang Menggiring Opini Publik
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buka-bukaan soal Buzzer (2): Seluk Beluk Memanipulasi Trending Twitter dan Percakapan di Facebook"
Subscribe Youtube
Siapakah Kakak Pembina? Blak-blakan Buzzer Istana, Pengakuan Denny Siregar dan Pepih Nugraha (1)
Siapa Sebenarnya Kelompok Judi RBS29? Sehari Raup Untung Rp 700 Juta di Apartemen Robinson
Terungkap Gaji Buzzer Istana Pepih Nugraha: Mereka Gajian, Bohong Kalau Dibilang Enggak Ada
17 Mahasiswa UNILA Terancam Penjara 12 Tahun Terkait Kematian Mahasiswa FISIP Saat Diksar