Buzzer Istana Beraksi? Blak-blakan Trik Manipulasi Trending Twitter dan Facebook (2)

Pengamat media sosial Enda Nasution menjelaskan buzzer adalah akun-akun di media sosial yang tidak mempunyai reputasi untuk dipertaruhkan.

Editor: Duanto AS
Kompas.com
Ilustrasi buzzer di Indonesia. 

Untuk akun pasif, harganya bisa lebih murah lagi.

Banyak toko online berskala kecil memakai jasa ini untuk membuat bisnis mereka terlihat kredibel dengan banyak follower.

Trending topic

Platform media sosial sebenarnya sudah menyediakan fasilitas berbayar untuk bisnis.

Di Facebook dan Instagram, untuk mendongkrak postingan, bisa dimulai dengan Rp 10.000 per hari.

Sementara di Twitter, trending topic bisa dipesan dengan mudah.

Lewat jalur resmi, layanan yang tersedia di Twitter, Anda bisa membayar promosi mulai dari Rp 710.000 agar dibaca 13.000 orang, hingga Rp 71.000.000 untuk muncul di linimasa 671.000 orang.

Agensi periklanan biasanya menggunakan cara ini atau memilih opsi lebih murah dan efektif, yakni memanfaatkan buzzer atau influencer.

Influencer dengan 500.000 followers yang kebanyakan anak muda misalnya, mematok tarif Rp 1.000.000 sampai Rp 3.000.000 per kicauannya.

Yang lebih murah dari itu, menggunakan jasa pembuatan trending topic yang tersedia di internet.

Trending Topic Indonesia (TTI) misalnya, memasang harga Rp 200.000 per jam untuk mempertahankan trending topic.

Ada juga yang mematok harga Rp 20.000 untuk 500 akun.

Jika satu trending topic setidaknya butuh 4.000 tweet dari akun yang berbeda, maka biaya yang dikeluarkan cukup Rp 160.000.

Cukup menghubungi nomor yang tersedia di internet dan menyepakati harga, Anda bisa langsung mendapat trending topic yang diinginkan.

Bayarnya bisa belakangan setelah trending benar terjadi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved