Penampakan Ikan Raksasa 3 Meter Ditemukan Mati di Ambon, Warga Kaitkan dengan Gempa

Di tengah kekhawatiran warga akan gempa susulan yang terus terjadi di Pulau Ambon dan sekitarnya, warga di Pulau Buru, Maluku, kembali digegerkan deng

Editor: Duanto AS
sakhalin.Info
Ikan mola-mola seberat 1,1 ton yang ditangkap nelayan di Rusia tahun 2017 silam. 

Richard mengaku telah mengintruksikan seluruh pejabat berwenang di Pemerintah Kota Ambon, para pegawai hingga seluruh lurah, raja dan kepala desa untuk meneruskan kepada RT/RW, pimpinan puskesmas dan sekolah bahwa isu yang beredar dan meresahkan warga itu tidak benar.

 “Saya juga perintahkan Kabag Hukum untuk koordinasi dengan Tim Hukum Pemerintah Kota untuk segera melaporkan oknum-oknum ini kepada aparat kepolisian untuk diproses,” kata dia.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon juga menegaskan bahwa informasi yang beredar luas di masyarakat terkait adanya gempa besar dan tsunami adalah hokas.

“Itu informasi hoaks,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin.

Dia pun meminta warga agar tetap tenang dan tidak panik dengan berbagai isu yang beredar tersebut dan sebaiknya lebih merujuk pada informasi yang dikeluarkan instansi berwenang.

“Sekali lagi kepada warga agar tetap tenang dan selalu mengikuti informasi dari BMKG dan instani berwenang,” kata dia.

1000 Lebih Gempa Susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat masih terjadi lebih dari 1.000 gempa susulan di Ambon per Senin (7/10/2019) pukul 03.00 WIT pasca gempa bermagnitudo 6,5 yang terjadi pada 26 September 2019.

Jumlah gempa yang terdeteksi sebanyak 1.149 kali gempa susulan dan 122 di antaranya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar Maluku.

Salah satunya gempa berkekuatan magnitudo 3,4 dengan kedalaman 10 kilometer timur laut Ambon.

Sementara, gempa susulan lainnya memiliki kekuatan guncangan yang relatif lemah sehingga tidak dirasakan oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Senin (7/10/2019) pagi.

Melihat frekuensi kegempaan, guncangan dari hari ke hari cenderung menunjukkan penurunan.

Data BPBD Provinsi Maluku per 6 Oktober 2019, pukul 18.00 WIT mencatat, total penyintas berjumlah 134.600 jiwa.

Rinciannya, Kabupaten Maluku Tengah 90.833 jiwa, Seram Bagian Barat 37.787 dan Kota Ambon 5.980.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved