DETIK-detik KOPASSUS Selamatkan Pesawat Garuda Indonesia yang Dibajak Komando Jihad, Cuma 3 Menit
Pada 28 Maret 1981, pesawat DC 9 milik Garuda Indonesia yang dikenal dengan sebutan "Woyla" dibajak oleh kelompok yang menamakan dirinya Komando Jihad
Dengan sekejap, mereka bergerak masuk ke pesawat dari pintu darurat dekat sayap dan bagian belakang di bawah badan pesawat.
"Tiba-tiba terdengarlah tembakan-tembakan, mungkin dalam waktu dua detik," kata Henk Siesen, warga negara Belanda di dalam pesawat, dikutip dari Harian Kompas.
"Komando itu berteriak: 'Semua penumpang tiarap'. Dan berjatuhanlah sosok-sosok tubuh campur baru berusaha untuk tiarap ke lantai," tutur Henk.
Baca: Koalisi Jokowi: Perppu, Apa Perlu? Nilai Saat Ini Negara Tak Genting
Baca: Gara-gara Kelakuan Asisten Pribadinya Nia Ramadhani Minta Maaf ke Raffi Ahmad
Penumpang yang tiarap berusaha dikeluarkan satu per satu lewat pintu depan.
Akan tetapi, upaya penyelamatan itu tak mudah. Ada seorang pembajak yang ikut tiarap bersama para penumpang.
Ia membawa granat dan kemudian ia lempar setelah pinnya ditarik.
Beruntung, gramat itu tidak meledak dan diamankan pasukan komando.
Pembajak yang melempar granat itu pun ditembak mati saat berusaha melarikan diri lewat pintu depan.
Ada pula seorang pembajak yang disebut bernama Fahrizal, yang melepas tembakan ke arah pasukan komando.
Namun, ia berhasil didesak oleh pasukan komando. Pada akhirnya, pembajak tersebut bunuh diri dengan menembak keningnya.
Dua pembajak lainnya juga berupaya kabur, namun mereka ditembak mati.
Keterangan resmi pemerintah mengungkap semua nama pembajak yang tewas.
Namun, diketahui bahwa pimpinan pembajak adalah Imran bin Mubammad Zein.
Ia berhasil ditangkap dan kemudian dihukum mati pada 28 Maret 1983.
Pemerintah juga menyebutkan pilot dan seorang pasukan komando mengalami luka-luka.