DETIK-detik KOPASSUS Selamatkan Pesawat Garuda Indonesia yang Dibajak Komando Jihad, Cuma 3 Menit

Pada 28 Maret 1981, pesawat DC 9 milik Garuda Indonesia yang dikenal dengan sebutan "Woyla" dibajak oleh kelompok yang menamakan dirinya Komando Jihad

Editor: rida
kompas.com
Pesawat Garuda PK-BNJ Woyla yang dibajak.(Dok. Kompas) 

TRIBUNJAMBI.COM- Pada 28 Maret 1981, pesawat DC 9 milik Garuda Indonesia yang dikenal dengan sebutan "Woyla" dibajak oleh kelompok yang menamakan dirinya Komando Jihad.

Rute pesawat saat itu adalah Jakarta-Medan. Peristiwa pembajakan Ini tercatat sebagai peristiwa terorisme pertama.

Hingga saat ini, pembajakan Woyla menjadi satu-satunya aksi terorisme dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia.

Berdasarkan arsip Harian Kompas tanggal 29 Maret 1981, pesawat itu dibajak di udara antara Palembang -Medan sekitar pukul 10.10 WIB.

Pesawat yang sempat transit di bandara Talangbetutu, Palembang baru lepas landas menuju Bandara Polonia, Medan.

Namun, pesawat dibelokkan ke arah bandara internasional Penang, Malaysia.

Baca: Jadwal Link Live Streaming MotoGP Thailand 2019 Siang Hari Mulai 12.00 WIB Siaran Langsung Trans 7

Baca: FENOMENA Buzzer Dibayar Rp 1 Juta Hingga Rp 50 Juta, Moeldoko Pastikan Buzzer Jokowi Tak Dikomandoi

Baca: Inilah Deretan Keluarga Elvy Sukaesih yang Terjerat Narkoba, Suami Dhawiya Ditangkap Lagi

Saat itu, belum terungkap siapa yang membajak pesawat dengan nomor penerbangan 206 itu.

Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) hanya mengungkap, pembajak itu bisa berbahasa Indonesia.

"Pesawat dibajak oleh enam orang yang dapat berbahasa Indonesia. Mereka bersenjatakan pistol dan beberapa buah granat," tulis Harian Kompas, berdasarkan keterangan Menteri Pertahanan dan Keamanan Muhammad Jusuf.

Dephankam kemudian menginstruksikan Wakil Panglima ABRI Laksamana Sudomo untuk menangani pembajakan pesawat itu.

Belok ke Bangkok Seiring perkembangan waktu, pembajak diketahui berjumlah lima orang. Mereka menuntut agar 80 orang tahanan yang terlibat dalam penyerangan Kosekta 8606 Pasir Kaliki di Bandung pada 11 Maret 1981 dibebaskan.

Tak hanya itu, mereka meminta tebusan uang sebesar 1,5 juta dollar AS.

Ada 48 penumpang dan 5 awak di dalam pesawat. Sebanyak 33 orang terbang dari Jakarta, dan sisanya berasal dari Palembang.

Pada pukul 11.20 WIB, pesawat itu tiba di Penang. Saat itu ada permintaan pengisian bahan bakar, tanpa memberi tahu tujuan berikutnya.

Pembajak hanya menurunkan seorang penumpang berusia 76 tahun bernama Hulda Panjaitan.

Baca: Fakta-fakta Game Call of Duty Mobile yang Baru Meluncur 1 Oktober 2019, Bisa Dimainkan di PC

Baca: Cantik! Ini 6 Sosok Tentara Wanita Ini Viral, Siap Meriahkan HUT TNI ke-74

Baca: VIDEO Detik-detik Polisi Tendang Kepala Pengemudi Ojol, Kapolres Langsung Ambil Tindakan Tegas!

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved